TRIBUNNEWS.COM - Sebuah ledakan keras terdengar di dekat fasilitas nuklir utama Iran, Natanz.
Ledakan besar dan kilatan cahaya di langit dilaporkan sekitar 20:15 waktu setempat (16:45 GMT) pada hari Sabtu di Badroud, 20 kilometer dari tempat fasilitas pengayaan berada.
Media pemerintah menjelaskan bahwa itu adalah bagian dari uji coba terkontrol.
Melansir Al Jazeera, fasilitas nuklir Natanz sebelumnya menjadi sasaran serangan sabotase.
Baca juga: Iran Tembakkan Rudal Pertahanan Udara Dekat Fasilitas Nuklir Natanz, Sebut Sebagai Uji Coba
Baca juga: Menlu Iran Tuduh Israel Sabotase Instalasi Pengayaan Nuklir Natanz
Maka dari itu, muncul spekulasi bahwa ledakan itu diakibatkan oleh sistem pertahanan rudal permukaan-ke-udara yang menargetkan objek musuh, yang diperkirakan adalah drone.
Nournews, sebuah outlet yang dekat dengan pasukan keamanan Iran, mengkonfirmasi sebuah rudal pertahanan udara ditembakkan dan meledak di langit.
Sama seperti yang disebutkan media pemerintah, outlet itu menerangkan bahwa ledakan yang terdengar adalah bagian dari uji reaksi cepat.
Televisi pemerintah kemudian mengkonfirmasi kabar itu.
Baca juga: Dua Negara Pemilik Senjata Nuklir Ini Kompak Tidak Akan Biarkan Iran Punya Senjata Nuklir
Baca juga: Inggris dan Israel Sepakat Cegah Iran Memperoleh Senjata Nuklir
Dikatakan bahwa tes itu adalah bagian dari latihan yang secara teratur dilakukan di bawah pengawasan otoritas pertahanan udara setempat.
Tidak ada kerusakan yang terjadi di daerah setempat sebagai bagian dari tes.
Insiden itu terjadi ketika Israel telah berulang kali mengancam Iran dengan aksi militer, berjanji untuk tidak mengizinkan Iran memperoleh senjata nuklir.
Iran telah menyatakan bahwa mereka tidak akan pernah mencari senjata nuklir, bertentangan dengan Israel yang memiliki puluhan senjata nuklir.
Ia juga menyalahkan dua serangan terhadap fasilitas Natanz sejak tahun lalu, dan satu lagi awal tahun ini, pada sebuah bengkel sentrifugal di Karaj, pada Israel, menuduhnya sebagai “terorisme nuklir”.
Baca juga: Timur Tengah: Ancaman serangan Israel ke fasilitas nuklir Iran meningkat
Baca juga: Australia Ejek China soal Protes Kapal Selam Nuklir: Sangat Konyol
Program nuklir Iran telah meningkat secara signifikan setelah penarikan AS dari kesepakatan, dan negara itu sekarang memperkaya uranium hingga 60 persen, jauh lebih tinggi dari batas 3,67 persen yang ditetapkan dalam perjanjian.
Saat pembicaraan Wina sedang berlangsung, Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengumumkan bahwa Iran telah mengambil langkah lain untuk memajukan upaya nuklirnya, sekarang memperkaya uranium hingga kemurnian 20 persen di fasilitas bawah tanah Fordow.
Berita lain terkait dengan Ledakan di Fasilitas Nuklir Natanz
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)