Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sama halnya dengan Indonesia, India menjadi satu contoh negara yang kasus Covid-19melandai sejak beberapa bulan lalu, serta memiliki cakupan vaksinasi di bawah 50 persen.
Mantan Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan, salah satu analisa mengapa India dapat menjaga kasusnya tetap rendah, karena sudah cukup banyak penduduk India yang mempunyai antibodi terhadap virus SARS CoV-2 penyebab Covid-19.
Data akhir Oktober 2021 menunjukkan 97 persen penduduk New Delhi sudah memiliki antibodi dalam derajat tertentu, baik karena sudah divaksin maupun karena tertular secara alamiah.
Laporan seropositif 97 persen ini adalah survei keenam yang dilakukan di New Delhi.
Baca juga: PM Inggris Johnson Berlakukan Rencana B Covid-19 Untuk Menahan Penularan Omicron
Angka-angka sebelumnya memang menunjukkan kenaikan secara bertahap, mulai dari 22,8 persen pada Juli 2020, 28,7 persen di Agustus 2020, 25,1 persen pada September 2020, 25.5 persen di Oktober dan 56,13 persen pada Januari 2021.
"Tentu kita menyambut baik survei antibodi yang sudah dikerjakan di Indonesia, yang sudah dilakukan di beberapa wilayah aglomerasi dan hasilnya baik. Kita tentu tunggu akan diumumkan metode dan hasilnya," ujarnya dalam keterangan tertulis, Kamis (9/12/2021).
Selain itu ungkapnya, India juga melakukan survei berkala seperti yang dilakukan All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) yang mendapatkan angka seropositifas di New Delhi adalah 67 persen pada puncak gelombang yang lalu.
Juga ada survei pada Council of Science and Industrial Research di New Delhi yang menunjukkan seroprevalensi 80 persen beberapa waktu setelah puncak.
"Dalam survei antibodi keenam New Delhi ini sebagian sampel akan diteliti secara lebih mendalam tentang kadar antibodi yang terbentuk sehingga dapat lebih diketahui kadar proteksi yang ada di masyarakat," imbuh Prof Tjandra.
Selain di New Delhi survei serupa juga dilakukan di kota bisnis terbesar India, yaitu di Mumbai atau Bombay.
Hasil survei ke lima di Mumbai menunjukkan antibodi terhadap Covid-19 sudah ditemukan pada 90,26 persen dari mereka yang sudah divaksin dan 79,86 persen pada mereka yang belum divaksin.
Kalau digabung datanya maka antibodi terhadap virus SARS CoV-2 sudah ada pada 86.64 persen penduduk kota Mumbai, 85,07 persen pada pria dan 88,29 persen pada wanita.
Survei Antibodi Covid-19 RI Rampung Akhir Desember
Saat ini pemerintah tengah melakukan sero survei antibodi terhadap virus Sars-Cov2.
Program ini terus bergulir di 34 provinsi di Indonesia, dengan cakupannya meliputi sekitar 1000 desa dan wilayah aglomerasi.
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof. Wiku Adisasmito menjelaskan, survei ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kekebalan komunitas (herd immunity) masyarakat terhadap pandemi Covid-19.
Nantinya dari hasil tersebut, dapat memberikan informasi seberapa besar kekebalan komunitas yang telah terbentuk di Indonesia.
"Baik kekebalan karena infeksi alamiah, maupun yang didapat dari hasil vaksinasi. Sehingga dapat menjadi dasar pengambilan kebijakan yang berbasis data dan fakta," Wiku menjawab pertanyaan media dalam agenda keterangan pers Selasa (23/11/2021).
Program ini dijalankan oleh Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri serta didukung peneliti-peneliti dari perguruan tinggi di Indonesia.