Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Japan Post telah mengungkapkan Rabu (15/12/2021) bahwa mereka telah kehilangan informasi pribadi pelanggannya sebanyak 214.000 orang, termasuk pelanggan yang memperdagangkan obligasi pemerintah dan perwalian investasi (investment trust) di kantor pos.
Sangat mungkin bahwa dokumen terkait secara tidak sengaja dibuang sebelum masa penyimpanan berakhir, dan perusahaan belum mengkonfirmasi kebocoran informasi pribadi ke luar sejauh ini.
Menurut Japan Post, dokumen yang hilang termasuk dokumen yang menjelaskan transaksi perwalian investasi dan obligasi pemerintah, dan jumlah total informasi pelanggan sekitar 214.000.
Diungkapkan lagi, pihak Japan Post memperhatikan tiga petugas yang terlibat karena salah mengenali periode penyimpanan dan salah menempatkan kotak untuk menyimpan dokumen.
Karena tidak ada permintaan ilegal yang terjadi, kemungkinan kebocoran informasi "sangat rendah" ungkap Japan Post lagi.
Kehilangan data pelanggannya di lebih dari 6.000 kantor pos.
Pada bulan Mei tahun ini, Japan Post juga menyampaikan kehilangan dokumen yang berisi informasi pribadi dengan total lebih dari 67.000 pelanggan di sekitar 5.700 kantor pos.
Kali ini kedua kalinya Japan Post menyatakan telah kehilangan data pribadi pelanggannya.
Diskusi mengenai pos Jepang dan filateli ada whatsapp group bagi Filatelis, email ke: filateli@jepang.com Subject: Filatelis, dengan nama lengkap alamat tanggal lahir dan nomor whatsapp, gratis.