Dia menambahkan bahwa pihak berwenang masih mencari korban yang terjebak di tengah puing-puing yang hangus.
Menurut Almonor, tampaknya sopir truk kehilangan kendali saat membelok untuk menghindari ojek.
Alhasil, truk tangki tersebut terbalik dan menyebabkan ledakan.
Dia mengatakan bahan bakar tumpah ke jalan dan pejalan kaki bergegas mengambilnya.
“Saat itu lewat tengah malam dan saya mendengar suara keras jadi saya meminta salah satu anak laki-laki saya untuk pergi dan melihat."
"Dia memberi tahu saya sebuah truk bensin meledak,” kata Abraham Joanis, warga sekitar kejadian.
“Segera, saya pergi dengan keluarga saya, dan saya menuju ke arah jembatan yang lain,” tambahnya.
Almor mengatakan, lebih dari 100 orang dilaporkan terluka dalam ledakan yang juga membakar sekitar 20 rumah di dekat lokasi itu.
Dia menambahkan bahwa jumlah kematian diperkirakan akan terus meningkat karena orang yang meninggal di rumah mereka belum dihitung.
"Mengerikan apa yang terjadi," kata Wakil Wali Kota.
“Kami kehilangan begitu banyak nyawa," sambungnya.
Insiden itu terjadi ketika Haiti sedang berjuang dengan kekurangan bahan bakar yang meluas dan harga gas yang melonjak.
Sebagian disebabkan oleh geng-geng bersenjata yang telah memasang blokade di terminal bahan bakar di Ibu Kota Port-au-Prince, dan daerah sekitarnya.
Kekerasan geng dan ketidakstabilan politik telah meroket di Haiti setelah pembunuhan terhadap Presiden Jovenel Moise.
Baca juga: Arab Saudi Kirim Bantuan Kemanusiaan ke Afghanistan
Baca juga: Kebakaran di Osaka Menewaskan 24 Korban, Menteri Jepang Minta Periksa Jalur Evakuasi 30.000 Gedung