TRIBUNNEWS.COM - Otoritas kesehatan Amerika Serikat (AS), telah menyetujui suntikan booster Covid-19 Pfizer-BioNTech untuk anak-anak berusia 12 hingga 15 tahun, Senin (3/1/2022).
AS juga mengurangi waktu jeda antara vaksinasi awal dan dosis tambahan dari enam bulan menjadi lima bulan untuk semua usia.
Keputusan oleh Food and Drug Administration (FDA) datang ketika pandemi kembali melonjak akibat Omicorn dan ketika jutaan anak sekolah kembali ke sekolah setelah liburan.
Melansir CNA, FDA juga menyetujui dosis booster vaksin Pfizer-BioNTech untuk anak-anak dengan gangguan kekebalan antara usia 5 dan 11 tahun, termasuk misalnya individu yang telah menerima transplantasi organ.
Baca juga: India Mulai Beri Vaksinasi Anak-anak Usia 15 Hingga 18 Tahun
Baca juga: 34 Pasien Omicron Dinyatakan Sembuh dari Total 152 Kasus, Mereka Cukup Diberi Obat dan Vitamin
Badan tersebut mengatakan, pihaknya secara khusus mengandalkan data dari Israel, di mana ribuan anak berusia 12 hingga 15 tahun telah menerima dosis booster.
Lebih dari 4,1 juta orang berusia 16 tahun ke atas di Israel telah menerima booster mulai lima bulan setelah vaksinasi dua dosis awal.
Hasilnya, Israel tidak menemukan masalah dari suntikan booster.
"Tidak ada masalah keamanan baru yang muncul", kata FDA dalam sebuah pernyataan.
"Otorisasi vaksinasi booster untuk dilakukan pada lima bulan daripada enam bulan karena itu dapat memberikan perlindungan yang lebih baik lebih cepat bagi individu terhadap varian Omicron yang sangat menular," sambungnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS masih perlu memberikan persetujuan akhir untuk keputusan tersebut, yang diharapkan dalam beberapa hari mendatang.
Baca juga: Indonesia Peringkat 40 Dunia, Kasus Omicron Nambah Jadi 152
Baca juga: Presiden Botswana Diisolasi Setelah Dinyatakan Positif Covid-19
Amerika Serikat saat ini rata-rata sekitar 400.000 kasus Covid-19 baru setiap hari, rekor tertinggi sejak pandemi dimulai dua tahun lalu, menurut data yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins.
Rawat inap juga meningkat, tetapi tidak pada tingkat yang sama dan untuk saat ini tetap di bawah puncak yang tercatat satu tahun lalu.
Selain itu, rawat inap anak-anak yang sakit dengan Covid-19 juga meningkat, dengan tingkat vaksinasi terutama lebih rendah di antara anak-anak yang lebih muda.
Namun para pejabat sangat ingin agar sekolah tetap buka sebanyak mungkin.
(Tribunnews.com/Yurika)