News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik di Afghanistan

Bayi yang Hilang Usai Diserahkan ke Tentara AS di Kabul Akhirnya Ditemukan, Dirawat Sopir Taksi

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bayi Sohail Ahmad, yang diserahkan kepada tentara Amerika melalui tembok bandara pada Agustus 2021, dipertemukan kembali dengan kerabatnya di Kabul pada Sabtu.

TRIBUNNEWS.COM - Seorang bayi yang sempat hilang usai diserahkan ke tentara AS dari balik tembok Bandara Kabul, akhirnya ditemukan.

Dilansir USA Today, bayi itu terdesak di kerumunan bersama kedua orang tuanya di Bandara Internasional Kabul saat terjadi kekacauan usai Taliban mengambil alih.

Foto serta video yang memperlihatkan bayi tersebut diserahkan kepada tentara AS di tengah kerumunan, sempat viral.

Saat itu, ribuan orang berusaha melarikan diri dari Afghanistan melalui Bandara Internasional Kabul.

Seorang bayi bernama Sohail Ahmadi, diberikan kepada tentara ketika orang tuanya berusaha masuk ke bandara pada 19 Agustus 2021 lalu.

Baca juga: 2 Pesawat RI yang Angkut Bantuan Kemanusiaan untuk Rakyat Afghanistan Sudah Tiba di Kabul

Baca juga: Anwar Abbas Minta Pemerintah Beri Perhatian Serius untuk Pengungsi dari Afghanistan dan Rohingya

Bayi Sohail Ahmad, yang diserahkan kepada tentara Amerika melalui tembok bandara pada Agustus 2021, dipertemukan kembali dengan kerabatnya di Kabul pada Sabtu (9/1/2022). (CNN (Tangkap Layar))

Selang 30 menit kemudian, kedua orang tua Sohail berhasil masuk bandara.

Sayangnya, bayi mereka yang saat itu berusia 2 bulan tidak ditemukan.

Ayah dan ibu Sohail diberi tahu bahwa anaknya mungkin sudah diterbangkan dengan pesawat lain.

Mirza Ali Ahmadi, ayah bayi itu, akhirnya berhasil keluar dari Afghanistan dan ditempatkan di pangkalan militer Texas.

Mantan penjaga keamanan di kedutaan AS itu berangkat bersama istri dan keempat anaknya yang lain.

Namun hingga mereka sampai di Amerika, tidak ada kabar mengenai keberadaan bayi laki-lakinya.

Setelah Reuters mewartakan kisah ini pada November lalu, muncul kabar bahwa warga di Kabul mengenali bayi yang dicari Mirza sekeluarga.

Sumber mengatakan, bayi bernama Sohail Ahmadi itu tinggal bersama sopir taksi bernama Hamid Safi (29).

Safi mengatakan kepada Reuters bahwa di hari itu, ia pergi ke bandara untuk membantu saudara dan keluarganya mengungsi.

Saat itulah Safi menemukan Sohail Ahmadi duduk di tanah sambil menangis sendirian.

Setelah gagal mencari orang tuanya, Safi memutuskan untuk menjaga bayi itu dan merawatnya.

Titik terang ini kemudian ditindaklanjuti kerabat Mirza Ali Ahmadi yang masih berada di Afghanistan.

Kakek bayi itu pergi ke rumah Safi untuk mengambil Sohail Ahmadi dengan imbalan hadiah.

Tapi Safi menolak untuk mengembalikan Sohail dan juga bersikeras ingin dievakuasi dari Afghanistan bersama keluarganya.

Setelah negosiasi yang alot selama tujuh minggu hingga melibatkan polisi Taliban, keluarga Ahmadi akhirnya bisa bertemu lagi dengan sang putra pada Sabtu (8/1/2022).

Safi diberi uang 100.000 Afghani, setara dengan $950 (Rp13,5 juta), sebagai ganti merawat anak itu.

Kini Sohail dirawat sang kakek di Afghanistan.

Kedua orang tuanya yang tinggal di AS akhirnya bisa melihat sang putra yang sempat hilang melalui video call pada Sabtu lalu.

Seorang Marinir AS menyelamatkan seorang bayi di atas pagar kawat berduri selama evakuasi warga di Bandara Internasional Hamid Karzai di Kabul pada 19 Agustus 2021. (Courtesy of Omar Haidiri / AFP)

Baca juga: Negara-negara Islam Janjikan Bantuan untuk Atasi Krisis Afghanistan

Baca juga: Taliban Larang Wanita Afghanistan Berpergian Jauh Tanpa Ditemani Kerabat Pria

"Ada perayaan, tarian, nyanyian," kata Mohammad Qasem Razawi, kakek bayi itu.

"Ini benar-benar seperti pernikahan."

Keluarga Ahmadi, yang pindah ke Michigan pada Desember 2021 lalu, berharap bisa tinggal bersama bayinya di Amerika.

"Kami harus mengembalikan bayi itu kepada ibu dan ayahnya. Ini tanggung jawab saya satu-satunya," kata Razawi.

"Keinginan saya adalah dia harus kembali kepada mereka."

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini