Ini adalah pertama kalinya sejak 4 Oktober tahun lalu jumlah penerima perawatan di rumah di Tokyo melebihi 1.000 orang karena peningkatan akibat penyebaran infeksi yang cepat setelah liburan akhir tahun dan Tahun Baru.
Mengenai standar rawat inap untuk orang yang terinfeksi strain Omicron, Pemerintah Metropolitan Tokyo akan beralih sejak tanggal 7 Januari, ketika semua pasien dirawat di rumah sakit ke perawatan akomodasi di hotel dalam kasus kasus ringan atau tanpa gejala.
Apabila tidak dapat dihindari karena untuk keadaan keluarga, perawatan medis di rumah juga memungkinkan.
"Pokok utamanya adalah varian Omicron. Tindakan yang diperlukan tanpa melewatkan waktu, harus segera diantisipasi," kata Gubernur Tokyo Yuriko Koike.
"Ini adalah ekspansi cepat yang memungkinkan Anda untuk melakukan antisipasi dengan kecepatan super tinggi. Jumlah infeksi di Tokyo dan infeksi domestik sangat mencolok. Saya ingin Anda melindungi diri dari strain Omicron yang terinfeksi dengan momentum kedisiplinan yang tinggi," kata Gubernur Yuriko Koike kepada wartawan.
Selain itu, ketika ditanya oleh wartawan tentang keputusan mengenai pembatasan perilaku di masa depan dan pandangan tentang "langkah-langkah prioritas seperti pencegahan penyebaran," Gubernur Koike mengatakan, "Ada berbagai penyebab utama yang terus menyebar dengan sangat cepat adalah jenis Omicron. Analisisnya menjadi lebih jelas."
Baca juga: UPDATE Covid-19 Minggu 9 Januari 2022: Tambah 529 Kasus Baru, Total Kasus Aktif Jadi 5.792
"Masalah macam apa yang dimiliki strain Omicron, apa identitasnya, dan pengetahuan dunia dan pasar domestik sedang terakumulasi. Saya ingin memonitor lebih lanjut dari para ahlinya," ujarnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang nantinya.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.