TRIBUNNEWS.COM - Para siswa sekolah dasar di barat daya China mendapatkan seekor anak babi sebagai hadiah atas prestasi akademiknya.
Dilansir SCMP, pekan lalu 20 ekor anak babi diberikan kepada keluarga dari 20 siswa dari Sekolah Dasar Xiangyang di daerah Yiliang, Yunnan.
Puluhan anak babi itu disponsori oleh Dana Kesejahteraan Umum Shanghai Xiangwu, sebagai upaya meningkatkan kesadaran akan pendidikan di desa itu serta meningkatkan ekonomi lokal.
Ke-20 siswa itu terpilih berdasarkan kinerja akademik mereka.
Baca juga: Kondisi Keuangan Memburuk, Sri Lanka Minta Restrukturisasi Pembayaran Utang ke China
Baca juga: VIRAL Video Pria Parodikan Video Klip Yang Terdalam NOAH Sambil Bawa Es Teh Plastik Jumbo
Menurut video viral di aplikasi Douyin, para siswa berfoto bersama usai menerima hadiah anak babi di acara penghargaan.
Pita besar merah, yang melambangkan kehormatan, dikalungkan kepada para bocah itu.
Anak babi itu masing-masing memiliki bobot antara 5-10 kg serta berbulu putih, kuning, dan hitam.
Hadiah unik itu diberikan kepada siswa setelah mereka selesai menggambar, jelas Hou Changliang, seorang guru dari sekolah tersebut.
Di video yang diunggah Hou, terlihat rona bahagia dari para orang tua saat putra-putrinya mendapatkan hadiah berupa anak babi.
"Hadiah semacam ini tidak hanya mendorong siswa, tetapi juga membantu keluarga mereka," kata Hou dalam video tersebut.
"Meskipun mereka tidak melihat manfaat dari anak babi secara langsung, mereka akan mendapatkan lebih banyak manfaat dari mereka di masa depan."
Hou mengaku sering menerima pesan dari warganet yang ingin menyumbangkan uang untuk para siswa, tetapi biasanya ia akan menolaknya.
"Saya tidak ingin anak-anak kita harus berpikir untuk mengandalkan sumbangan atau bahwa mereka tidak perlu bekerja keras."
"Saya harap mereka mengerti bahwa mereka harus bekerja keras dan hanya melalui ini mereka dapat memiliki martabat dan kekuasaan," ujar guru ini.
Yiliang adalah salah satu daerah paling miskin di China.
Pada 2019, pendapatan tahunan penduduk setempat adalah 27.291 yuan (US$4.283) per orang.
Baca juga: Gus Miftah Tanggapi Video Viral Pria Tendang Sesajen di Semeru, Ingatkan soal Dakwah Walisongo
Baca juga: Sempat Viral, Pelaku Penganiayaan 7 Anak di Gunung Putri Terungkap, Usianya Masih 17 TahunÂ
Hou, penduduk asli Hunan, mengajar di Sekolah Dasar Xiangyang selama 11 tahun.
Dia pertama kali dinas di sana sebagai guru sukarelawan setelah lulus dari universitas.
Sekolah tersebut memiliki 65 siswa, dengan hanya empat guru, termasuk Hou dan istrinya Lei Yudan.
"Saya berharap lebih banyak orang dapat memperhatikan pendidikan pedesaan. Dibandingkan dengan materi, desa kekurangan guru," kata Hou.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)