News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Badai Salju Tewaskan 4 Orang Termasuk Bayi Mati Membeku di Dekat Perbatasan AS dan Kanada

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ilustrasi.Dalam foto selebaran yang dirilis oleh Inter Services Public Relations (ISPR) Pakistan pada 8 Januari 2022 menunjukkan tentara tiba untuk membersihkan jalan yang tertutup salju di Murree, sekitar 70 kilometer (45 mil) timur laut ibu kota, Islamabad setelah insiden di mana di sedikitnya 21 orang tewas dalam kemacetan lalu lintas yang sangat parah yang disebabkan oleh puluhan ribu pengunjung yang memadati kota perbukitan Pakistan untuk melihat hujan salju yang luar biasa lebat. (Photo by Inter Services Public Relations / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, EMERSON - Pihak berwenang Kanada menemukan 4 mayat termasuk seorang bayi yang tampaknya mati membeku dalam badai salju, beberapa meter dari perbatasan Amerika Serikat (AS) di sepanjang rute yang digunakan oleh para migran.

Pernyataan ini disampaikan pejabat setempat pada Kamis waktu setempat.

Dikutip dari laman Channel News Asia, Jumat (21/1/2022), saat mayat-mayat itu ditemukan di tengah tumpukan salju yang luas, dengan memperhitungkan angin, suhu pada Rabu lalu telah mencapai minus 35 derajat Celcius.

"Pada tahap penyelidikan yang sangat awal ini, tampaknya mereka semua meninggal karena terpapar cuaca dingin," kata Royal Canadian Mounted Police, dalam sebuah pernyataan.

Mayat dua orang dewasa dan seorang bayi ditemukan sekitar 12 meter dari perbatasan AS, atau sekitar 10 km dari kota Emerson di provinsi Manitoba tengah.

"Sedangkan mayat orang keempat yang tampaknya seorang remaja laki-laki ditemukan kemudian," kata polisi.

Baca juga: Badai Salju Melanda Wilayah Timur AS, Penerbangan Batal dan Kantor Pemerintah Federal Ditutup

Sebelumnya pada hari itu, agen perbatasan di AS menahan sekelompok orang yang baru saja menyeberang dan membawa barang-barang perlengkapan bayi, namun terlihat tidak ada bayi yang dibawa.

Hal ini kemudian memicu pencarian di kedua sisi perbatasan, dengan mayat pertama ditemukan setelah 4 jam pencarian.

Departemen Kehakiman AS mengatakan pada Kamis kemarin bahwa mereka telah menangkap seorang pria di sepanjang rute yang sama dan menuduhnya melakukan penyelundupan manusia.

"Penduduk asli Florida berusia 47 tahun itu ditemukan sedang mengendarai sebuah van dengan dua warga negara India yang tidak berdokumen di dalam kurang dari satu mil selatan perbatasan Kanada," kata Departemen tersebut, di dekat tempat sekelompok migran itu ditangkap.

Kendati demikian, kewarganegaraan para korban tidak disebutkan, meskipun Departemen Kehakiman AS mengatakan bahwa mereka untuk 'sementara diidentifikasi' sebagai anggota terpisah dari kelompok yang sama yang sebelumnya telah ditangkap.

Asisten Komisaris Manitoba, Jane MacLatchy mengatakan dalam konferensi pers sebelumnya bahwa ia menganggap orang-orang ini sebagai 'korban'.

"Kami sangat prihatin bahwa upaya penyeberangan ini mungkin telah difasilitasi dalam beberapa cara dan bahwa individu-individu ini termasuk seorang bayi ditinggalkan sendiri di tengah badai salju, saat cuaca berkisar minus 35 derajat Celcius, dengan faktor angin. Korban-korban ini tidak hanya menghadapi cuaca dingin, namun juga ladang tak berujung, salju besar, dan kegelapan total," kata MacLatchy.

Polisi menggunakan mobil salju dan kendaraan segala medan lainnya untuk menyisir daerah tersebut.

Perlu diketahui, Emerson berada di sepanjang rute yang digunakan para migran untuk melakukan perjalanan antara AS dan Kanada.

"Upaya penyeberangan telah terhenti selama setahun, karena perbatasan telah ditutup akibat pandemi," jelas MacLatchy.

 
 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini