"Ada juga laporan kelangkaan bahan bakar," jelas Dujarric.
Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne mengatakan pada Jumat ini bahwa pihaknya segera memberikan bantuan kemanusiaan secara tunai ke Tonga.
Australia telah menyumbangkan 1 juta dolar Amerika Serikat (AS), dan langkah ini perlu diikuti dengan dukungan yang lebih substansial untuk pembangunan kembali negara itu.
"Dampak letusan gunung berapi ini dan tsunami berikutnya serta kerusakan akibat tsunami akan menjadi tantangan berkelanjutan bagi Tonga, khususnya terkait infrastruktur," kata Payne.
Ia menambahkan bahwa Selandia Baru dan Fiji juga akan bekerja sama dengan Tonga.
Hubungan telepon antara Tonga dan dunia luar pun telah tersambung kembali pada Rabu malam.
Meskipun pemulihan layanan Internet secara total kemungkinan akan membutuhkan waktu selama satu bulan atau lebih.
Tonga pun kini telah beralih ke media sosial untuk memposting gambar-gambar terkait kehancuran akibat tsunami dan memberikan laporan tentang apa yang mereka lakukan setelah bencana tersebut.
Pusat Penerbangan Luar Angkasa NASA mengatakan kekuatan letusan itu diperkirakan setara dengan 5 hingga 10 megaton TNT, atau lebih dari 500 kali bom nuklir yang dijatuhkan AS di kota Hiroshima di Jepang saat Perang Dunia II.