News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Amerika akan Tangguhkan 44 Penerbangan dari 4 Maskapai China

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Armada Boeing 747 series Air China di Bandara Internasional Beijing

TRIBUNNEWS.COM - Pemerintah Amerika Serikat (AS) mengatakan akan menangguhkan 44 penerbangan dari empat maspakai China, tujuan China dari AS karena kekhawatiran Covid-19.

Penangguhan akan dimulai pada 30 Januari 2022 mendatang, dengan penerbangan Los Angeles ke Xiamen, dengan Xiamen Airlines.

Departemen Perhubungan mengatakan kebijakan ini akan berlanjut hingga 29 Maret 2022 mendatang.

Dilansir Al Jazeera, beberapa penerbangan yang ditangguhkan di antaranya Xiamen, Air China, China Southern Ailines, dan China Eastern Airlines.

Baca juga: Penumpang Tolak Pakai Masker, Pesawat American Airlines Putar Balik

Baca juga: 3.000 Karyawannya Terpapar Covid-19, United Airlines Batalkan Ratusan Jadwal Penerbangan

Armada Boeing 747 series Air China di Bandara Internasional Beijing (AIRLINERS.NET)

Sebelumnya, otoritas China juga menangguhkan 20 penerbangan United Airlines, 10 American Airlines, dan Delta Air Lines sejak 31 Desember 2021, setelah beberapa penumpang dinyatakan positif Covid-19.

Departemen Perhubungan mengatakan pemerintah China juga mengumumkan pembatalan penerbangan baru Amerika.

Juru Bicara Kedutaan Besar China di Washington, Liu Pengyu, menyebut kebijakan bagi penerbangan penumpang internasional yang memasuki China telah "diterapkan secara setara untuk maskapai China dan asing dengan cara yang adil, terbuka, dan transparan", Jumat (21/1/2022).

Pengyu menyebut langkah AS "sangat tidak masuk akal."

Baca juga: Satgas Deteksi 17 Penumpang Turkish Airlines Positif Covid-19

Baca juga: Penumpang Garuda ke London Akan Diterbangkan dengan Singapore Airlines

Pesawat Delta Air Lines (iStock)

"Kami mendesak pihak AS berhenti mengganggu dan membatasi penerbangan penumpang normal oleh maskapai China," desak Pengyu.

Airlines for America, sebuah kelompok perdagangan yang mewakili tiga maskapai AS yang terkena dampak langkah China bersama dengan yang lain, mengatakan pihaknya mendukung tindakan Washington "untuk memastikan perlakuan yang adil terhadap maskapai penerbangan AS di pasar China".

Departemen Perhubungan mengatakan Prancis dan Jerman telah mengambil tindakan serupa dalam menanggapi tindakan COVID-19 China.

Dikatakan penangguhan China atas 44 penerbangan "merugikan kepentingan publik dan memerlukan tindakan perbaikan yang proporsional".

Baca juga: Setahun Dilaporkan Hilang, Seorang Eksekutif United Airlines Ditemukan Tewas Tergantung di Pohon

Baca juga: Warga Singapura serbu situs Singapore Airlines hingga sempat ‘down’, tapi tidak bisa ke Indonesia

Jajaran armada pesawat United Airlines. (Chicago Tonight)

Ia menambahkan bahwa "tindakan sepihak China terhadap operator AS yang disebutkan tidak konsisten" dengan perjanjian bilateral.

China juga telah menangguhkan banyak penerbangan AS oleh maskapai China setelah penumpang kemudian dinyatakan positif.

Departemen itu mengatakan siap untuk meninjau kembali tindakannya jika China merevisi "kebijakannya untuk membawa situasi yang lebih baik yang diperlukan untuk operator AS".

"Jika China membatalkan lebih banyak penerbangan, kami berhak untuk mengambil tindakan tambahan,” jelas Departemen tersebut.

Baca juga: United Airlines PHK 593 Karyawannya Karena Gagal Dapatkan Vaksin

Baca juga: Southwest Airlines Batalkan 1.800 Penerbangan dalam 2 Hari Gara-gara Karyawannya Mogok Massal

China telah menutup semua perbatasannya untuk pelancong, memotong total penerbangan internasional menjadi hanya 200 penerbangan seminggu, atau 2 persen dari tingkat pra-pandemi, Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) mengatakan pada bulan September.

Jumlah penerbangan AS yang dibatalkan telah melonjak sejak Desember, karena infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron yang sangat menular dari virus corona melonjak ke rekor tertinggi di AS.

Beijing dan Washington telah berdebat tentang layanan udara sejak awal pandemi.

Pada bulan Agustus, Departemen Perhubungan AS membatasi empat penerbangan dari maskapai China hingga 40 persen kapasitas penumpang selama empat minggu setelah Beijing memberlakukan batasan yang sama pada empat penerbangan United Airlines.

Sebelum pembatalan baru-baru ini, tiga maskapai AS dan empat maskapai China mengoperasikan sekitar 20 penerbangan seminggu antar negara, jauh di bawah angka lebih dari 100 per minggu sebelum pandemi.

Berita lain terkait dengan Penerbangan Internasional

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini