News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Virus Corona

Peneliti di Jepang: Omicron Bisa Bertahan di Kulit Sampai 21 Jam dan 8 Hari di Permukaan Plastik

Editor: hasanah samhudi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Omicron.

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO – Peneliti di Jepang mengatakan virus Corona varian Omicron yang sangat menular dapat bertahan hingga delapan hari pada plastik dan 21 jam pada kulit.

Dilansir dari The Straits Times, penelitian di Jepang itu menyebutkan jangka waktu varian Omicron itu jauh lebih lama daripada varian yang menjadi perhatian lainnya seperti Alpha, Beta, Gamma dan Delta, serta strain aslinya.

Studi yang belum diterbitkan dan belum ditinjau sejawat itu menganalisis perbedaan stabilitas lingkungan virus antara strain Sars-CoV-2 yang pertama kali terdeteksi di Wuhan dan semua varian yang menjadi perhatian (VOC).

Temuan menunjukkan bahwa pada permukaan plastik dan kulit, varian Alpha, Beta, Delta dan Omicron menunjukkan waktu bertahan hidup lebih dari dua kali lipat lebih lama daripada strain di Wuhan dan mempertahankan infektivitas selama lebih dari 16 jam pada permukaan kulit.

Omicron bertahan 21,1 jam pada model kulit dari mayat, diikuti oleh galur asli (8,6 jam, varian Gamma (11 jam), dan Delta (16,8 jam).

Baca juga: CDC AS: Varian Omicron Sebabkan Lonjakan Rawat Inap Covid-19, Namun Kematian Lebih Rendah

Baca juga: Gejala Omicron Mirip Batuk dan Flu, Segera Isoman dan Tunggu WhatsApp dari Kemkes Apabila Terpapar

Sementara pada varian Alpha (19,6 jam) dan Beta (19,1 jam).

"Varian Omicron memiliki stabilitas lingkungan tertinggi di antara VOC," kata peneliti dari Kyoto Prefectural University of Medicine di Jepang.

"Stabilitas yang tinggi ini mungkin juga menjadi salah satu faktor yang memungkinkan varian Omicron menggantikan varian Delta dan menyebar dengan cepat," kata mereka.

Selanjutnya, tim menemukan bahwa Omicron dapat bertahan 193,5 jam (sekitar delapan hari) pada permukaan plastik (polystyrene).

Kemampuan Omicron ini lebih dari tiga kali lipat dari strain asli (56 jam),varian Gamma (59,3 jam), dan secara signifikan lebih dari Delta (114 jam) dan Beta (156.6 jam).

Baca juga: Studi di Amerika: Mayoritas Efek Samping Vaksin Covid-19 Bukan Akibat Vaksinnya, Ini Penyebabnya

Baca juga: Pemerintah Terapkan Travel Bubble Indonesia-Singapura saat Kasus Omicron Meningkat

Hanya varian Alpha, dengan 191,3 jam, menunjukkan resistensi serupa.

Para peneliti mengatakan bahwa stabilitas lingkungan yang tinggi dari VOC ini dapat meningkatkan risiko penularan kontak dan berkontribusi pada penyebaran VOC.

Studi juga menunjukkan bahwa meskipun varian Alpha, Beta, Delta, dan Omicron menunjukkan sedikit peningkatan resistensi etanol, semua VOC di permukaan kulit tidak aktif sepenuhnya dalam 15 detik paparan pembersih tangan berbasis alkohol.

Para peneliti sangat merekomendasikan praktik kebersihan tangan dan penggunaan disinfektan dengan konsentrasi alkohol yang sesuai, seperti yang diusulkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Studi ini juga mengakui keterbatasan, seperti hubungan antara jumlah virus yang tersisa di permukaan dan risiko penularan, yang masih belum jelas pada tahap ini.

Baca juga: Terjadi Tren Kenaikan Kasus Covid-19, Pemerintah Ingatkan Masyarakat Tak Sepelekan Omicron

Oleh karena itu, kata para peneliti, mungkin masuk akal untuk menafsirkan nilai waktu bertahan hidup dalam penelitian ini sebagai nilai referensi. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini