News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Perumnas Hinosato Munakata Fukuoka Jepang Bangkit Peremajaan Setelah 50 Tahun

Editor: Johnson Simanjuntak
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dinding Panjat tebing dipasang di bangunan Hinosato No.48, ide dari seorang pelajar SD penduduk perumnas tersebut untuk membangkitkan kembali suasana di dalam perumnas Hinosato Munakata Fukuoka setelah 50 tahun berdiri.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO -  Banyak Perumnas di Jepang sudah tua, salah satunya Hinosato Munakata Fukuoka yang terbesar di selatan Jepang dengan 65 blok bangunan tersebar di kota Munakata dengan stasiun Tougou terdekat.

Kompleks perumahan Hinosato di Kota Munakata, Prefektur Fukuoka dikembangkan pada tahun 1971 oleh Japan Housing Corporation (sekarang UR atau Urban Organization) sebagai kompleks perumahan terbesar di Kyushu.

 Itu adalah kota baru  dengan  bangunannya menua dan penduduknya menua. Namun, kompleks perumahan Hinosato telah mulai membuat rencana untuk merevitalisasi kompleks perumahan dan mengusulkan cara baru kompleks perumahan, "model Munakata / Hinosato" sejak tahun 2021.

Sebuah contoh gedung bangunan Hinosato No.48 dekat Stasiun Tougou Jalur Utama JR Kagoshima, berjarak sekitar 30 menit dengan kereta cepat ke Stasiun Hakata, stasiun utama Fukuoka.

Munakata adalah kota tempat tidur (bed-town)  yang bagus dan nyaman untuk bepergian ke pusat kota Fukuoka.

 Pada awal tahun 1971, ketika kompleks perumahan Hinosato dibuka di perbukitan yang menyebar dari stasiun Togo, penduduk ditentukan satu demi satu di semua 65 bangunan, dan sedikitnya 20.000 orang tinggal di perumnas itu.

Namun kini pada tahun 2021 lalu,  50 tahun kemudian, jumlah penduduk sekitar 2.000, yang merupakan sepersepuluh, dan tingkat penuaan, yang merupakan rasio penduduk berusia 65 tahun ke atas, adalah sekitar 40%.

Tingkat penuaan Kota Munakata secara keseluruhan melebihi sekitar 30%.  Untuk itulah perumnas yang sekitar 10 bangunannya ditutup karena sudah tak ada pemukimnya lagi, sejak tahun lalu 2021 dibangkitkan kembali, disegarkan kembali dengan berbagai kegiatan dan idenya dari penduduk perumnas setempat.

Salah satu dari 10 gedung yang ditutup pada tahun 2017, dipindahkan sebagai tempat bernama "Hinosato 48" pada Maret 2021 menjadi hub komunikasi Kota Munakata dan sekitarnya serta warga. Keisuke Yoshida, Direktur "Hinosato 48"   telah membeli properti untuk dijual kembali di kompleks perumahan Hinosato.

Sebagai gedung percontohan yang direvitalisasi itu, tampak kini tembok dinding Hinosato No.48 dengan hambatan seperti pemasangan batu, untuk olahraga panjat tebing. Idenya dari seorang pelajar SD yang tinggal di perumnas Hinosato tersebut. Dana pembuatan diperoleh melalui crowdfunding.

Pada tahun 2018, diadakan workshop yang dipimpin oleh warga sekitar untuk membahas tentang regenerasi kompleks perumahan. Proyek ini dimulai sebagai tanggapan atas suara "Saya ingin menjadikannya kota hijau di mana banyak generasi berkumpul."

Dari 10 bangunan di blok timur, 9 bangunan  dibongkar, kecuali No.48 dan 64 rumah keluarga tunggal dijual di sana. Area tersebut akan ditanami sebagai taman bersama tanpa pagar, sehingga menjadi area pemukiman yang sangat asri, belum pernah ada sebelumnya.

Siswa sekolah dasar juga berpartisipasi dalam proyek tersebut. Di Sekolah Dasar Hinosato Higashi dan Hinosato Nishi, siswa kelas 6 berpikir tentang perencanaan kota masa depan dan membuat gambar "Hisato no Hissatsuwaza" yang memperkenalkan pesona kompleks perumahan dan citra kompleks perumahan 10 tahun kemudian.

Mulai Maret 2022, percobaan demonstrasi bus berdasarkan permintaan yang memanfaatkan kecerdasan buatan (AI) akan dimulai. Ini adalah sistem canggih yang menentukan rute operasi optimal sesuai dengan status reservasi pengguna, dan diterapkan oleh Kota Munakata dan perusahaan Kereta Api Nishi-Nippon.

Kata-kata warga yang mengikuti upacara pembukaan, "Ini desa lama kami," meninggalkan kesan tersendiri menjadikan citra Kota Lama Tapi Baru.

Model Hinosato tampaknya  akan berhasil sebagai pelopor dalam proyek revitalisasi kompleks perumahan nasional, dan kompleks perumahan akan terus menggemakan tawa anak-anak di masa depan.

Saat ini di lantai 1 gedung No.48 itu juga terdapat ruangan pembuatan bir kerajinan lokal,  craft beer brewery & shop "Hinosato Brewery", "Jajauma Kobo" yang dilengkapi dengan mesin woodworking terbaru, community cafe "Green and Workshop", dan dapur bersama "Box and KITCHEN" Cabang Hinosato serta TK Hikari.

"Area rumah terpisah" dan "ruang tamu yang nyaman" ini digabungkan untuk membentuk proyek regenerasi kompleks perumahan yang disebut "Model Munakata / Hinosato".

Seorang karyawan Toho Leo Co., Ltd. menjadi pembuat bir utama dan memenangkan penghargaan di "Piala Bir Internasional 2021" yang terkenal di dunia kerajinan bir. 

 Pengunjung memberi tahu orang-orang di sekitar mereka bahwa ada kompleks perumahan yang menarik telah melakukan hal-hal baru, dan ada siklus yang baik.

“Semua orang di pulau terpencil Kota Munakata, Oshima, mulai mengerjakan revitalisasi daerah mereka sendiri, dengan mengatakan, 'Jika Hinosato dengan bir, apa yang bisa kita lakukan?' Saya harap bermunculan satu per satu yang akan membantu membangkitkan perumnas ini," papar Yoshida yang mengoperasikan  "Hinosato Brewery" dan "Jajauma Kobo" sejak 2021.

"Sangat menyenangkan bahwa orang akan mengingat bir sebagai pemicu dan melangkah lebih jauh, meramaikan kembali perumnas ini,” kata  Taniyama.

Tidak hanya  minuman beralkohol yang lezat, tetapi juga konten yang membuat hubungan antar perorangan di sana dan komunitas menjadi semakin menyenangkan. "Hinosato Brewery" juga memainkan peran seperti itu.

Bir "Sato no BEER" dari "Hinosato Brewery" menggunakan jelai, yang dibudidayakan secara aktif di Munakata. Ini juga merupakan kesempatan untuk mengetahui informasi bahwa ada produk pertanian seperti itu ternyata ada di sekitar tempat tinggal tersebut.

Konsep “Hinosato 48” dan detached area yang akan selesai pada tahun 2022 adalah “Sustainable Community”. Dan yang membuat "Hinosato 48" berkelanjutan adalah wilayahnya, orang-orangnya, dan sifat satoyamanya (rasa memiliki sebagai kampung halamannya sendiri).

Berbagai perumnas di Jepang memang menarik didiskusikan pecinta Jepang. Mau bergabung diskusi silakan email ke: info@tribun.in

Harga sewa satu rumah di perumnas Jepang (tergantung luasnya) terutama di tengah Tokyo, rata-rata sekitar 70.000 yen sebulan, bisa dipakai untuk suami isteri dan satu dua anaknya. Tentu saja yang kecil ada yang lebih murah lagi bisa mencapai sekitar 50.000 yen sebulan.  Lokasi perumnas di daerah luar kota besar seperti Tokyo,  tentu akan lebih murah lagi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini