Bulan lalu, pemerintah India menolak penelitian itu karena menganggapnya tidak berdasar dalam pemberitahuan yang mengatakan ada sistem pelaporan kelahiran dan kematian yang kuat.
Adapun negara bagian India mencatat kematian akibat Covid-19 setelah mengumpulkan data dari distrik mereka.
Dalam beberapa bulan terakhir, beberapa negara bagian telah memperbarui jumlah kematian, beberapa di antaranya di bawah tekanan dari pengadilan tinggi negara itu.
Dalam kebanyakan kasus, pihak berwenang mengatakan ada penyimpangan karena keterlambatan pendaftaran dan kesalahan administrasi lainnya.
India saat ini berada di tengah-tengah gelombang ketiga virus Corona yang dipicu oleh varian Omicron.
Menurut beberapa ahli terkemuka, penularan Omicron terjadi di komunitas, meski demikian pejabat federal mengatakan sebagian besar kasusnya ringan.
Baca juga: India Siap Luncurkan Rupee Digital, Ini Bedanya dengan Bitcoin dan Kripto Lainnya
Bulan lalu, pemerintah melonggarkan tes Covid-19 dan mengatakan kepada negara bagian untuk membatalkan tes wajib bagi kontak kasus yang dikonfirmasi positif, kecuali mereka sudah tua atau sedang berjuang melawan kondisi lain (komorbid).
Diketahui, banyak orang yang terinfeksi mengambil pilihan untuk tidak melakukan tes sama sekali.
Sehingga jumlah total infeksi mungkin tidak mencerminkan tingkat keparahan kasus, kata Menon.
Menurut angka resmi, jumlah keseluruhan infeksi Covid-19 di India telah mencapai 41,95 juta, tertinggi kedua secara global setelah Amerika Serikat.
Untuk mencegah lonjakan baru, pemerintah telah memvaksinasi tiga perempat dari 939 juta populasi orang dewasa yang memenuhi syarat dengan dua dosis vaksin.
Pejabat India sedang melakukan upaya vaksinasi di bagian terpencil negara itu untuk meningkatkan tingkat vaksinasi yang tertinggal, dengan petugas kesehatan pergi dari rumah ke rumah untuk memberikan suntikan.
"Saya membuat mereka mengerti betapa pentingnya vaksin untuk menghindari virus Corona," kata petugas kesehatan Asmita Koladiya, yang terpaksa membawa bayi perempuannya bersamanya karena kurangnya pengasuhan anak.
Baca juga artikel lain terkait Virus Corona atau India
(Tribunnews.com/Rica Agustina)