TRIBUNNEWS.COM - Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengatakan pembukaan kembali perbatasan negara untuk turis internasional mungkin tidak akan lama lagi, Minggu (6/2/2022).
Dia menambahkan parlemen Australia akan membahas masalah tersebut pekan ini.
Seperti diketahui, Australia menutup perbatasannya sejak Maret 2020.
Negara ini telah mengalami pembukaan secara bertahap dalam beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Persiapan Orangtua Asal Indonesia di Australia Agar Tidak Khawatir Saat Anak Kembali ke Sekolah
Baca juga: Siap Isi Kekosongan Suplai Kendaraan di Australia, Mobil Ini Diprediksi Bisa Laku Keras
Australia hanya mengizinkan warga dan penduduknya, migran (tenaga) ahli, pelajar internasional, dan pekerja musiman masuk ke negaranya.
Melansir Reuters, popularitas Australia merosot dalam beberapa bulan terakhir, sebagian terjadi karena muncul pertanyaan tentang penanganan wabah Omicron.
Morrison juga mengadapi tekanan dari pemilihan federal yang akan diadakan pada Mei mendatang.
Ketika varian Omicron terus menyebar, rawat inap dan kematian akibat virus Corona di Australia stabil.
Baca juga: Cegah Ekses Omicron, Bamsoet Ajak Masyarakat Peduli Lansia dan Komorbid
Baca juga: Februari, Australia dan Covax Facility Kirim Bantuan Vaksin untuk Indonesia
Surat kabar News Corp yang beredar selama akhir pekan mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Australia dapat membuka kembali perbatasannya dalam dua atau tiga minggu.
"Kami berharap dapat membuat keputusan untuk membuka perbatasan kami dan menyambut pengunjung kembali ke Australia secepat mungkin," kata Morrison, Minggu (6/2/2022).
"Tapi aku benar-benar tidak percaya bahwa itu jauh."
Baca juga: Akun WeChat Perdana Menteri Australia Scott Morrison Diblokir China, Parlemen Serukan Boikot
Sidang parlemen Australia pada 2022 pertama akan dimulai pada Senin (7/2/2022) dan Morrison mengatakan bahwa pembukaan kembali perbatasan untuk turis akan ditangani "sejak dini".
Menteri Dalam Negeri Australia Karen Andrews mengatakan dalam sebuah wawancara di program Insiders Australian Broadcasting Corporation pada hari Minggu bahwa pemerintah "sebentar lagi akan mengambil keputusan".
Berita lain terkait dengan Australia
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)