Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PORT MORESBY - Perdana Menteri (PM) Papua Nugini, James Marape telah kembali ke rumahnya dari Beijing, China setelah didiagnosis positif terinfeksi virus corona (Covid-19).
Ini tentu saja menggagalkan rencana pertemuan tatap mukanya dengan para pemimpin China.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Selasa (8/2/2022), Marape berada di China untuk menghadiri upacara pembukaan Olimpiade Musim Dingin Beijing, namun ia kemudian memperoleh hasil tes positif setibanya di Beijing pada Kamis malam.
Pernyataan itu disampaikan pemerintah Papua Nugini dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu lalu.
Di Beijing, Marape diperkirakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping, namun malah mengadakan 'pertemuan virtual' dengan Perdana Menteri Li Keqiang.
Baca juga: Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia Positif Covid-19
Sementara itu, perjalanan pemimpin Papua Nugini itu ke Prancis untuk 'One Ocean Summit' pada pekan ini yang diselenggarakan oleh Presiden Emmanuel Macron pun telah dibatalkan.
Papua Nugini secara resmi mencatat 37.390 kasus Covid-19.
Namun pengujian (testing) dan penelusuran (tracing) di negara berpenduduk 9 juta jiwa itu sangat minim, dan jumlah kasus sebenarnya diyakini mencapai jutaan, di bawah 4 persen dari populasi yang divaksinasi.
Klinik di seluruh negeri pun melaporkan setidaknya 2,6 juta orang atau lebih dari seperempat populasi mengalami gejala seperti flu atau pneumonia pada periode Maret 2020 hingga September 2021.
Di sisi lain, kunjungan Marape ke Beijing telah dipuji sebagai pendalaman hubungan lainnya, karena China tengah bersaing dengan Amerika Serikat (AS) untuk mendapatkan pengaruh di kawasan Pasifik Selatan.
Kondisi Marape kini tidak diketahui karena ia diantar secara cepat melalui bandara pada hari Minggu lalu dengan pelarangan kontak erat yang sangat ketat.
Marape pun kini sedang dalam masa isolasi di negaranya.