Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Direktur Office of Science and Technology Policy (OSTP) sekaligus Penasihat Sains Utama Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, Dr Eric Lander mengundurkan diri pada Senin kemarin setelah adanya penyelidikan atas laporan intimidasi yang dituduhkan kepadanya.
Pengumuman itu kemudian dikomentari Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.
"Presiden Biden menerima surat pengunduran diri Dr Eric Lander (Senin) malam ini dengan rasa terima kasih atas pekerjaannya di OSTP terkait pandemi, Cancer Moonshot, perubahan iklim, dan prioritas utama lainnya. Presiden tahu bahwa Dr Lander akan terus memberikan kontribusi penting bagi komunitas ilmiah di tahun-tahun mendatang," kata Psaki.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (8/2/2022), Dr Lander menulis dalam suratnya bahwa ia akan efektif berhenti selambat-lambatnya 18 Februari 2022.
"Saya merasa hancur karena saya telah melukai rekan-rekan saya di masa lalu dan saat ini, dengan cara saya berbicara kepada mereka," kata Dr Lander.
Baca juga: Biden: Pemimpin ISIS Tewas dalam Serangan AS di Suriah
Penyelidikan terkait dirinya disebut telah menemukan bukti yang dapat dipercaya bahwa ia menggertak penasihat umum saat itu, Rachel Wallace.
Selain itu, beberapa wanita juga sebelumnya mengeluhkan tentang interaksi negatif dengan Dr Lander, di mana ia berbicara kepada mereka dengan cara yang merendahkan atau kasar di depan staf lainnya.
Di kantor yang diisi sekitar 140 orang itu, 14 karyawan dan mantan karyawan yang bekerja di bawah kepemimpinan Dr Lander menggambarkan lingkungan kerja tersebut sebagai situasi yang toxic.
Karena Dr Lander dikatakan sering menganiaya dan memberhentikan bawahannya tanpa mempertimbangkan sejumlah hal.
Baca juga: Joe Biden Kerahkan 3.000 Tentara Tambahan ke Eropa Timur untuk Melawan Rusia
9 karyawan dan mantan karyawannya bahkan bersaksi bahwa Dr Lander kerap berteriak dan terkadang membuat orang merasa dipermalukan di hadapan rekan-rekannya.
Laporan sebelumnya mengklaim bahwa penyelidikan selama 2 bulan yang dilakukan di Gedung Putih menemukan bahwa Dr Eric Lander telah mempermalukan dan mengejek rekan-rekannya.