Para pendemo turun ke jalan memprotes tindakan penguncian dan vaksinasi Covid-19 pemerintah Belanda.
Melansir CNN, Wali Kota Amsterdam Femke Halsema memberi wewenang kepada polisi untuk membersihkan Alun-Alun Museum pusat, setelah para pengunjuk rasa melanggar larangan mengadakan pertemuan publik selama gelomban baru infeksi virus Corona.
Sebagian pengunjuk rasa tidak mengenakan masker dan melanggar aturan jarak sosial.
Baca juga: Telat Lakukan Vaksinasi Booster, PM Belanda Akui Telah Salah Langkah Melawan Covid
Baca juga: Dua Petugas Bandara Soekarno-Hatta Positif Covid-19 Varian Omicron
Mereka juga mengabaikan perintah untuk tidak mengadakan pawai dan berjalan di sepanjang jalan raya utama, memainkan musik dan memegang payung kuning sebagai penentangan terhadap langkah-langkah pemerintah.
Belanda memberlakukan penguncian pada 19 Desember 2021 kemarin.
Pemerintah memerintahkan penutupan semua tempat, seperti toko penting, serta restoran, salon, pusat kebugaran, museum, dan tempat umum lainnya hingga 14 Januari 2022.
Baca juga: 11 Petugas Hotel di Bali yang Kontak dengan Pasien Omicron Asal Surabaya Dikarantina
Baca juga: Cegah Omicron, Menkes: 110 Ribu Kamar di RS Masih Tersedia untuk Pasien Covid-19
Seperti negara-negara Eropa lainnya, Belanda memberlakukan langkah-langkah dalam upaya untuk mencegah gelombang baru varian Omicron dari virus corona yang dapat membanjiri sistem perawatan kesehatan yang sudah tegang.
15 Persen Kasus Baru Covid-19 di Belanda Dikaitkan dengan Strain Omicron
Ketua tim manajemen wabah di Belanda, Jaap van Dissel mengatakan bahwa antara 10 hingga 15 persen kasus infeksi baru virus corona (Covid-19) di negara itu dikaitkan dengan varian Omicron.
Ilmuwan tersebut menekankan bahwa saat ini jumlahnya terus berlipat ganda setiap 2,5 hari.
Dikutip dari laman Sputnik News, Rabu (22/12/2021), tekanan pada sistem perawatan kesehatan negara itu, kata dia, akan meningkat dalam beberapa minggu mendatang.
Meskipun sistem penguncian (lockdown) telah diberlakukan sejak 19 Desember lalu.
"Bahkan di tengah lockdown, kita dapat mengharapkan 100 hingga 150 rawat inap sehari, dengan asumsi bahwa varian Omicron akan memicu jumlah rawat inap yang sama dengan varian Delta," kata van Dissel, dalam pengarahan parlemen Belanda.
Berita lain terkait dengan Pembatasan virus corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)