News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Profil Geert Wilders, Politisi yang Kritik Permintaan Maaf Belanda ke Indonesia, Dikenal Anti Islam

Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Geert Wilders didampingi pengacaranya saat menjalani sidang di Pengadilan Amsterdam, Senin (4/10/2010).

TRIBUNNEWS.COM - Politisi kontroversional asal Belanda, Geert Wilders sempat menuai sorotan setelah mengkritik permintaan maaf dari Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte atas kekejaman ekstrem selama perang kemerdekaan Indonesia.

Kritik dari politisi sayap kanan Belanda ini ia sampaikan melalui akun Twitter-nya, @geertwilderspvv pada Kamis (17/2/2022) lalu.

Menurut Wilders, Belanda tidak pantas meminta maaf kepada pemerintah Indonesia.

Sebab, selama perang tersebut, ada banyak tentara Belanda yang ikut meregang nyawa.

Ia pun menuntut agar Indonesia ikut meminta maaf atas meninggalnya para tentara veteran Belanda itu.

"Dimana permintaan maaf dari pihak Indonesia atas kekerasan mereka terhadap Belanda dan Bersiap? Menghukum tentara Belanda adalah memalsukan sejarah.

Mereka adalah pahlawan. Kita harus berdiri di belakang veteran kita. Permintaan maaf tidak pantas," tulis Wilders.

Diketahui, Wilders merupakan politisi yang dikenal anti Islam.

Bahkan, ia pernah digugat oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan karena menyebutnya sebagai teroris pada 2020 lalu.

Ia juga pernah menyebut orang Maroko seperti sampah karena pandangannya yang anti-imigran pada 2017 lalu.

Baca juga: Mark Rutte: Saya Mohon Maaf Kepada Bangsa Indonesia Atas Nama Pemerintah Belanda

Baca juga: Ahmad Basarah Memberi Apresiasi atas Permintaan Maaf PMĀ Belanda

Geert Wilders didampingi pengacaranya saat menjalani sidang di Pengadilan Amsterdam, Senin (4/10/2010). (ist)

Lantas siapakah sosok Geert Wilders dan bagaimana sepak terjangnya?

Dikutip dari Britannica, Geert Wilders lahir pada 6 September 1963 di Kota Venlo, Belanda.

Wilders termasuk salah satu politisi di Belanda yang memiliki pengaruh kuat karena pandangan anti-Islam dan anti-imigrasi.

Ia menjabat sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Belanda dari tahun 1998 dan menjadi pemimpin Partai untuk Kebebasan (Partij voor de Vrijheid atau PVV) dari tahun 2006.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini