Wilders menghadapi dakwaan baru sehubungan dengan unjuk rasa tahun 2014 di mana ia berjanji bahwa lebih sedikit orang Maroko akan diizinkan masuk ke Belanda.
Wilders bersumpah untuk memboikot proses terhadapnya, yang dia anggap bermotif politik.
Pada Desember 2016 Wilders dinyatakan bersalah karena menghasut diskriminasi dan menghina suatu kelompok, tetapi ia dibebaskan karena menghasut kebencian.
Tidak ada hukuman yang dijatuhkan, karena hakim memutuskan bahwa hukuman itu sendiri sudah cukup.
Terlepas dari persidangan, PVV terus melakukan pemungutan suara dengan kuat menjelang pemilihan umum Maret 2017.
Meskipun PVV berada di urutan kedua setelah VVD yang berkuasa, merebut 20 kursi, kinerja partai itu jauh di bawah ekspektasi Wilders.
Partai-partai arus utama Belanda sebagian besar telah bersumpah untuk kemungkinan memasukkan PVV dalam setiap pembicaraan koalisi.
(Tribunnews.com/Maliana)