Masih dikutip dari CNA, sebuah negara yang terputus dari SWIFT dapat menderita kerugian ekonomi yang signifikan.
Itulah yang terjadi pada Iran pada 2012, ketika bank-banknya kehilangan akses sebagai bagian dari sanksi Uni Eropa yang menargetkan program nuklir negara itu dan sumber keuangannya. (Banyak bank terhubung kembali pada tahun 2016 setelah UE mencabutnya dari daftar sanksi.)
Ketika negara-negara Barat mengancam akses Rusia ke SWIFT pada tahun 2014, Alexei Kudrin, seorang menteri keuangan yang pernah dekat dengan Presiden Vladimir Putin, memperkirakan bahwa hal itu dapat mengurangi produk domestik bruto Rusia sebesar 5 persen dalam setahun.
Memotong Rusia dari SWIFT dapat memiliki konsekuensi bagi negara lain juga, karena Rusia adalah pemasok energi utama ke Eropa dan negara-negara bergantung pada sistem SWIFT untuk membayar bahan bakar.
(Tribunnews.com/Yurika)
Artikel lain terkait Rusia Vs Ukraina