Judha mengatakan kota Kiev merupakan konsentrasi WNI terbanyak yang ada di Ukraina, dimana 82 WNI saat ini masih ada di KBRI Kiev.
Baca juga: Ikuti Inggris, Polandia Juga Larang Maskapai Rusia Terbang di Wilayah Udaranya
Ketiga, pemerintah membentuk tim evakuasi WNI yang ada di Ukraina yang terdiri dari lintas Kementerian/Lembaga.
Direktur Perlindungan WNI Kemlu, Judha Nugraha mengatakan pemerintah juga telah menyiapkan pesawat, sebagai upaya antisipasi jika para WNI sudah bisa direlokasi.
"Saat ini kami telah membentuk tim evakuasi yang terdiri dari unsur-unsur kementerian dalam negeri dan juga dari TNI serta menyiapkan pesawat evakuasi," kata Judha.
Sebagaimana diketahui, Ukraina menutup wilayah udaranya dan operator didesak untuk tak mendekat ke wilayah itu.
Ia mengatakan, pemerintah melakukan kontrol meeting dan memberikan pengarahan soal langkah-langkah yang akan diambil untuk memberikan perlindungan WNI.
Evakuasi WNI mulanya akan dilakukan melalui jalur darat, dengan membawa WNI ke wilayah Rumania dan Polandia ketika situasi dimungkinkan.
Baca juga: Indonesia Abstain Beri Veto di Dewan Keamanan PBB Soal Invasi Rusia ke Ukraina, Ini Penjelasan Kemlu
Selanjutnya, dalam beberapa kesepatan pemerintah juga telah melakukan townhall meeting.
Hal tersebut guna untuk menyampaikan update kepada seluruh WNI mengenai situasi terkini.
Kelima, memberikan fasilitas konseling psikologis yang dilakukan virtual untuk membantu dan menemani WNI selama masa kedaruratan yang terjadi, supaya mereka tetap tenang.
"Kita meminta seluruh WNI kita untuk tetap tenang, tidak panik, karena ketenangan itu merupakan salah satu kunci utama keberhasilan kita dalam proses penyelamatan WNI," ujar Judha.
Update invasi Rusia
- Perundingan batal, Putin perintahkan serangan segala arah.
Pada hari ketiga invasi Rusia kemarin, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bersumpah bahwa negaranya tidak akan pernah menyerah pada Rusia.
Dikutip dari Tribunnews.com bersumber dari AFP, tentara Ukraina mengatakan mereka telah menahan serangan di ibu kota Kiev.