TRIBUNNEWS.COM - Rusia bergerak maju ke ibu kota Ukraina, Kiev dengan konvoi besar yang terdiri dari kendaraan lapis baja, tank, dan peralatan militer lainnya.
Konvoi militer itu membentang hingga 64 km, menurut citra satelit baru, Independent melaporkan.
Saat invasi Rusia memasuki hari keenam, senator AS Chris Murphy mengatakan pasukan Putin sedang mempersiapkan pengepungan "panjang dan berdarah" di ibukota Ukraina.
Pada Senin (28/2/2022), Ukraina diguncang sejumlah ledakan besar setelah putaran pertama pembicaraan damai antara perwakilan kedua negara di perbatasan Belarusia.
Sanksi ekonomi yang dijatuhkan terhadap Rusia tampaknya memberikan tekanan pada Vladimir Putin.
Moskow menutup pasar sahamnya hingga setidaknya 5 Maret dengan Rubel Rusia anjlok ke titik terendah dalam sejarah.
Baca juga: Sirene Peringatan Serangan Udara Berbunyi, Rudal Rusia Hantam Rumah Sakit Bersalin
Baca juga: Fakta Hari Keenam Invasi Rusia ke Ukraina: Serangan Rudal Hingga Sikap Mahkamah Pidana Internasional
Sementara itu, Pengadilan Kriminal Internasional telah mengumumkan akan menyelidiki dugaan kejahatan perang Rusia di Ukraina.
Kota Kharkiv Dihantam Serangan Udara
Kharkiv berada di bawah serangan rudal pada Selasa (1/3/2022) sekitar jam 8 pagi waktu setempat atau 13.00 WIB.
Sebuah video menunjukkan ledakan besar di dekat gedung administrasi regional kota.
Komando operasional Ukraina mengatakan pasukan Rusia menembakkan roket ke gedung administrasi.
Beberapa mobil sipil dilaporkan melewati gedung pada saat itu.
Setidaknya 6 orang terluka
Sedikitnya enam orang terluka, termasuk seorang anak, dalam ledakan di kota terbesar kedua di Ukraina, Kharkiv, kata Layanan Darurat Negara Ukraina dalam sebuah pos Telegram Selasa.