“Jelas bahwa (Presiden Rusia) Vladimir Putin siap untuk menggunakan taktik biadab dan tanpa pandang bulu terhadap warga sipil yang tidak bersalah untuk mengebom blok menara, mengirim rudal ke blok menara, untuk membunuh anak-anak, seperti yang kita lihat dalam jumlah yang meningkat,” tambahnya.
Baca juga: Telepon Menlu Ukraina dan Menlu Rusia, Menteri Retno Marsudi: De-eskalasi Harus Dilakukan
Berbicara bersama rekannya dari Polandia di Warsawa, Perdana Menteri Inggris memberikan penghormatan kepada "kepemimpinan dan keberanian" yang ditunjukkan oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Menurutnya, Zelensky telah "mengilhami dan memobilisasi" dunia.
Johnson juga mengatakan bahwa Putin telah meremehkan “keinginan besar rakyat Ukraina untuk membela dan melindungi negara mereka sendiri.”
“Saya benar-benar yakin -- saya lebih yakin dari sebelumnya -- saat konflik mengerikan ini berlangsung, bahwa Putin akan gagal," imbuhnya.
"Saya percaya bahwa Putin harus gagal, dan bahwa kami akan berhasil melindungi dan melestarikan Ukraina yang berdaulat, independen, dan demokratis,” tambahnya.
Mengenai topik sanksi ekonomi yang dikenakan pada Rusia oleh Eropa, Johnson menyebutnya sebagai“salah satu paket sanksi paling kuat yang pernah diajukan terhadap negara mana pun dalam beberapa dekade terakhir.”
“Ini jelas sudah memiliki efek dramatis. Kami siap untuk mengintensifkan dan terus berjalan selama diperlukan, ”tambahnya.
Baca juga: Ukraina Klaim 5 Ribu Lebih Tentara Rusia Tewas hingga 29 Helikopter Dihancurkan.
Badan pengungsi PBB mengatakan lebih dari 660.000 orang telah meninggalkan Ukraina
Dilansir Al Jazeera, lebih dari 660.000 orang, kebanyakan wanita dan anak-anak, telah meninggalkan Ukraina ke negara-negara tetangga sejak Rusia menginvasi, kata badan pengungsi PBB (UNHCR).
Juru bicara UNHCR Shabia Mantoo mengatakan dalam jumpa pers di kota Jenewa, Swiss, bahwa ada laporan tentang orang-orang yang menunggu hingga 60 jam untuk memasuki Polandia.
Sementara antrian di perbatasan Rumania mencapai 20 kilometer.
Seperti diketahui, Rusia menyerang Ukraina sejak Kamis (24/2/2022).
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)