Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, KHARKIV - Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov mengatakan dalam aplikasi perpesanan Telegram bahwa pasukan Rusia terus membombardir kota Kharkiv di timur Ukraina.
"Telah terjadi tembakan artileri berat di lingkungan pemukiman, dengan bangunan sipil terkena, serta alun-alun utama kota," kata Synegubov.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (2/3/2022), Synegubov menyampaikan 7 orang tewas dalam serangan terhadap gedung pemerintah, sedangkan 24 orang terluka, termasuk seorang anak.
Baca juga: Produk Domestik Bruto Rusia Bisa Merosot 5:Persen Jika Akses ke Jaringan SWIFT Diblokir
Baca juga: Apple Hentikan Penjualan Produk di Rusia: Kami Prihatin dengan Invasi Rusia ke Ukraina
Sementara itu The Kyiv Independent, sebuah outlet berita Ukraina melaporkan berbunyinya sirene serangan udara di Kiev (Kyiv), Kharkiv dan kota lainnya, termasuk Vinnytsia, Uman dan Cherkasy sejak Selasa kemarin.
Media itu juga mengutip seorang administrator rumah sakit yang mengatakan bahwa aksi penembakan yang dilakukan Rusia telah menghantam sebuah rumah sakit bersalin di desa Buzova dekat Kiev.
"Semua orang dievakuasi dari gedung," kata administrator itu.
Synegubov menyampaikan bahwa serangan rudal Rusia telah menghantam pusat kota terbesar kedua di Ukraina itu, termasuk daerah pemukiman dan gedung administrasi kota.
Ia menyebut Rusia telah meluncurkan GRAD dan rudal jelajah di kota timur, dan menuduh negara itu bersalah atas kejahatan perang ini.
Kendati diserang, dirinya menegaskan bahwa kota tersebut masih bertahan meskipun ada tindakan pemboman.