TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiyy kembali menyampaikan keterangan terkait invasi Rusia yang telah memasuki hari ketujuh.
Zelenskiy mengklaim hampir 6.000 orang Rusia telah tewas dalam enam hari pertama invasi Moskow, sejak Presiden Vladimir Putin mendeklarasikan invasi pada Kamis (24/2/2022) lalu.
Seperti dilansir Guardian dan Al Jazeera, Rabu (2/3/2022), Zelenskiy menegaskan Rusia tidak akan dapat menaklukkan negaranya dengan bom dan serangan udara.
Dalam pidato terbarunya, ia juga mengutuk serangan rudal Rusia terhadap Babyn Yar, sebuah peringatan Holocaust di Kyiv, dengan mengatakan: "Ini di luar kemanusiaan."
Sebelumnya Rusia juga melancarkan serangan rudal ke Kota Kyiv, Ibu Kota Ukraina, Selasa (1/3/2022) waktu setempat atau Rabu (2/3/2022) WIB.
Seperti dilaporkan Guardian, menara TV Kyiv dihantam rudal, menewaskan lima orang.
Sebuah menara TV di ibukota Ukraina, Kyiv, telah terkena rudal Rusia, menurut laporan.
"Dua ledakan terdengar di daerah Borshchahivka dan Dorohozhychi, dengan lima orang dilaporkan tewas dan lima lainnya terluka," kata kantor berita Interfax-Ukraina.
Baca juga: Rumah Sakit Kanker Anak Ukraina di Tengah Invasi Rusia: Kami Tidak Tahu Bagaimana Bertahan Hidup
Menara ini terletak di dekat situs peringatan yang memperingati para korban Babyn Yar, salah satu pembantaian terbesar orang Yahudi selama Holocaust Nazi.
Kementerian luar negeri Ukraina menggambarkan tindakan Rusia di menara TV sebagai tindakan "barbarisme."
Konvoi lapis baja Rusia juga tengah bergerak menuju Kyiv, meningkatkan kekhawatiran Moscow dapat menghancurkan daerah sipil dalam upayanya untuk merebut ibukota Ukraina setelah rudal menewaskan sedikitnya 18 warga sipil di kota kedua negara itu dan lima lainnya tewas dalam serangan di menara TV Kyiv.
Sebagaimana diketahui 64 kilometer konvoi kendaraan lapis baja Rusia tengah berjalan menuju Kyiv.
Kementerian pertahanan Rusia pada Selasa (1/3/2022) waktu setempat, mendesak penduduk Kyiv dan mereka yang terlibat dalam provokasi terhadap Rusia untuk meninggalkan kota.
Karena Kemenhan Rusia menyebut akan melakukan "serangan presisi tinggi" yang diklaim akan ditujukan pada target -target kantor keamanan, bahkan ketika para pejabat di Moskow mengatakan lebih banyak pembicaraan gencatan senjata akan diadakan pada hari Rabu (2/3/2022).