News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Dubes Ukraina: Tentara Rusia tidak Hanya Berperang Melawan Tentara Ukraina, tapi Melawan Bangsa Kami

Penulis: Reynas Abdila
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin saat memberikan keterangan saat wawancara khusus dengan Tribun Network di kantor Kedubes Ukraina, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022). Pada wawancara tersebut Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap agresi Rusia pada Ukraina segera berakhir. Tribunnews/Jeprima

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin menginginkan invasi militer Rusia
segera berakhir.

Kepada Tribun Network, Vasyl menuturkan kondisi perang bukan hal yang baik bagi dunia.

"Perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan menjadi hal yang penting bagi dunia sekarang dan bagi Ukraina," kata Vasyl saat wawancara di kantor Kedutaan Besar Ukraina, Jakarta, Kamis (3/3/2022).

Vasyl menyampaikan bahwa agresi Rusia terjadi disebabkan narasi propaganda yang dilakukan Presiden Vladimir Putin.

"Kami tidak mentoleransi tindakan provokasi dalam bentuk apapun agama apapun," ujarnya.

Selengkapnya wawancara eksklusif Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra dengan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin:

Bagaimana kabar Anda yang terhormat Bapak Duta Besar?

Saya sedang tidak baik-baik saja karena peperangan masih terjadi di negara saya Ukraina terhadap agresi militer dari Rusia. Ini sangat menyakitkan bagi kami.

Tapi saya ingin mengucapkan banyak terimakasih atas kesempatan wawancara ini. Apalagi di hari baik (Silence Day) di mana orang-orang khususnya di Bali beribadah, tidak ada perkelahian dan perdebatan.

Direktur Pemberitaan Tribun Network Febby Mahendra Putra saat mewawancarai Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin di kantor Kedubes Ukraina, Jakarta Selatan, Kamis (3/3/2022). Pada wawancara tersebut Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berharap agresi Rusia pada Ukraina segera berakhir. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Perdamaian, keamanan, stabilitas dan pembangunan menjadi hal yang penting bagi dunia sekarang dan bagi Ukraina.

Bisakah dijelaskan isu yang menjadi perhatian Kedubes Ukraina?

Kami menemukan banyak provokasi baru dari media Rusia, dari agen Rusia di luar itu.

Ada propaganda yang mencoba untuk merusak toleransi Ukraina terhadap orang-orang Muslim.

Ini keterlaluan. Saya ingin Anda menyampaikan kepada saudara-saudara Muslim bahwa kami sangat menentang hal itu.

Ukraina juga memiliki komunitas Muslim yang cukup besar. Tentu tidak lebih besar daripada Indonesia, kami setidaknya punya 2 juta warga muslim.

Saat ini mereka di Krimea tidak punya hak tempat tinggal.

Kami tidak mentoleransi tindakan provokasi dalam bentuk apapun di antara agama apapun. Tolong katakan ini kepada masyarakat muslim Indonesia bahwa kami tidak senang dengan hal tersebut.

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina, Muhammadiyah Minta Masyarakat Tak Terpengaruh Propaganda Kedua Pihak

Bisakah Anda memberitahu situasi terkini di Kiev karena kabarnya ada empat ledakan baru?

Tidak, itu tidak benar. Karena bukan hanya bom dan tidak hanya empat tetapi lebih banyak yang sudah diledakkan.

Mereka sudah meledakkan media center, TV center di mana para jurnalis bekerja. Media sangat berbahaya bagi propaganda Rusia dan bagi orang-orang yang ingin menyampaikan kebenaran.

Di Rusia, mereka juga telah memblokir beberapa saluran yang menyampaikan informasi tentang Ukraina.

Rencana awal tentara Rusia hanya akan melakukan operasi militer khusus selama tiga hari tetapi misi mereka gagal.

Sekarang tentara Rusia tidak hanya berperang melawan tentara Ukraina tetapi melawan bangsa kami.

Mereka membunuh warga sipil dengan cara pengeboman dan menggunakan rudal di apartemen hingga pusat kota.

Saya memiliki keluarga yang menolak dievakuasi dan mereka memilih menetap di Kiev, istri, anak-anak, dan nenek saya semua tidak pindah.

Bapak Dubes apa pendapat Anda mengenai tudingan Presiden Putin soal Neo-Nazi dan pecandu narkoba?

Saya memberikan Anda penjelasan ringkas kalau kami memiliki Presiden Nazi, mengapa dia memihak orang Ukraina serta berbahasa Rusia. Mengapa dia menjadi pemimpin bangsa.

Dia menunjukkan dirinya sebagai pemimpin dan orang-orang mendukungnya. Setiap pemimpin Ukraina, mendapat dukungan besar dan dukungan kuat dari orang-orang yang berbahasa Rusia.

Dalam sejarah pemimpin Nazi seperti fasis atau semacamnya mereka menindas rakyat. Dan ketika perang, apakah orang-orang akan bertindak seperti ini? Ini sangat jelas.

Putin membuat narasi propaganda seolah-olah orang Rusia tidak pernah berkelahi. Saya beritahu Anda berapa jumlah organisasi Neo-Nazi di Rusia. Ada ratusan dan ada ribuan orang menjadi anggotanya.

Dan mereka sangat aktif. Mereka bahkan didukung tidak dilarang.

Status Ukraina apakah sudah menjadi NATO atau belum?

Belum, perlu saya jelaskan bahwa NATO ini dibuat setelah perang dunia kedua dengan tujuan untuk mempertahankan diri dari terjadi kemungkinan perang.

Baca juga: Mengapa Negara Muslim Chechnya Bantu Rusia? Pengamat: Ingin Serang Kekuatan Besar di Balik Ukraina

Alasan pembentukan NATO adalah bersatu. Bhineka Tunggal Ika kami sangat suka memakai istilah ini.

Kita semua memiliki perbedaan, bahasa kita berbeda, agama pun berbeda di Eropa. Itu sebabnya kreasi NATO didirikan.

Ukraina telah berjuang melawan kolonialisme Rusia selama 300 tahun. Berjuang sepanjang waktu di abad ke-17, di abad ke-18, abad ke-19, abad ke-20, berperang melawan Rusia.

Jadi tujuan kami adalah untuk melindungi diri kami sendiri.

Karena itulah pada 1981 kami memerdekakan diri. Dan Rusia tidak pernah menyerah. Itu jelas, semua orang yang mengerti Rusia tahu hal ini tidak terelakkan.

Sekarang, mereka menuduh kami bergabung ke NATO sebagai suatu ancaman. Sebelum serangan ke Ukraina pada tahun 2014, skala kerja sama antara NATO dan Rusia sangat besar.

Sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan negara Ukraina.

Jangan beri tahu kami ke mana harus pergi ke Eropa atau tidak. Apakah bergabung dengan NATO atau tidak. Jadi ini tidak benar. (Tribun Network/Reynas Abdila)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini