Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang berencana menambah kuota menjadi 7.000 pelajar internasional yang diizinkan masuk Jepang mulai April 2022 mendatang.
"Saya kira ada penjelasan rinci dan klerikal, tetapi pada dasarnya, pelajar internasional dalam batas atas 7.000 orang setiap hari, perlu diingat sejumlah nomor untuk setiap penerbangan pada setiap maskapai, dan jumlah total hari itu," ungkap PM Jepang Fumio Kishida, Kamis (3/3/2022).
"Saya tahu bahwa setiap penerbangan beroperasi dengan batasan berapa banyak orang per penerbangan, tetapi saya mendengar bahwa kursi kosong sangat besar pada hari kerja."
"Oleh karena itu, apabila kosong terutama pada hari kerja. Saya berpikir untuk menggunakan bagian itu untuk membuat siswa internasional masuk negara. Inilah ide dasar skema ini," kata Kishida.
"Jadi hasilnya 7.000 orang, tapi kalau dibatasi hari biasa, sepertinya skema berasumsi hasilnya sekitar 1.000 orang ditambahkan per hari ke bingkai 7.000 orang. Dengan begitu, saya ingin lebih banyak siswa internasional untuk datang ke Jepang dengan memanfaatkan kursi kosong sebanyak mungkin. Ini adalah ide dasar skema," jelasnya.
Sebelumnya Pemerintah Jepang memperbolehkan para pelajar dan pemagang asing untuk masuk Jepang mulai Selasa (1/3/2022).
Baca juga: Mulai Besok 1 Maret 2022 Pelajar dan Pemagang Asing Diperbolehkan Masuk Jepang
"Pada tanggal 25 Februari, kami mulai menerima aplikasi yang diperlukan untuk masuk, dan penanggung jawab segera merespons, tetapi akses ke situs web terkonsentrasi dan untuk sementara kami tidak dapat mendaftarkan data seperti informasi pribadi," ungkap sumber Tribunnews.com di Kantor Imigrasi Jepang, Senin (28/2/2022).
Di lain pihak menurut Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan, jika organisasi penerima menyetujui janji seperti memasukkan informasi paspor imigran, alamat fasilitas yang menunggu setelah memasuki Jepang, pemerintah meminta imigran secara menyeluruh menerapkan langkah-langkah pengendalian infeksi, dan sebuah "tanda terima sertifikat" akan dikeluarkan.
"Anda akan diminta untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan kepada misi diplomatik di luar negeri (kedubes) untuk bisa menerima visa," tambahnya.
Mulai 1 Maret 2022, pemerintah Jepang meningkatkan jumlah maksimum orang asing yang masuk ke negara itu dari saat ini 3.500 menjadi 5.000 orang per hari, dengan perhitungan campur termasuk warga Jepang.
Agar orang asing dapat memperoleh visa untuk masuk, organisasi tuan rumah seperti universitas atau perusahaan harus mendaftar secara online terlebih dahulu.
Dari jumlah tersebut, dari sebuah sekolah bahasa Jepang yang ada di Arakawa-ku, Tokyo, 731 siswa internasional dari satu sekolah itu tidak dapat memasuki negara Jepang, dan dibutuhkan sekitar dua tahun untuk siswa jangka panjang.
Siswa internasional terpaksa menghadiri kelas online dari luar negeri, dan beberapa siswa mengambil kelas pada tengah malam karena perbedaan waktu.
"Saya ingin masuk Jepang secepatnya karena saya merasa lebih termotivasi ketika saya tinggal di rumah sendirian di Jepang nantinya," ungkap seorang mahasiswa Tionghoa berusia 23 tahun yang telah menunggu masuk selama setengah tahun.
Baca juga: Viral Video Haru Anak Berikan Kejutan untuk Orang Tua, Pulang dari Jepang setelah 4 Tahun Berpisah
Managing Director sekolah tersebut, Arai Nagashi--yang bertanggung jawab atas prosedur imigrasi untuk siswa internasional di sekolah bahasa Jepang--mengatakan untuk belajar bahasa, tidak hanya untuk belajar bahasa, tetapi juga untuk mengalami budaya dan berinteraksi dengan orang-orang sekitarnya.
"Saya ingin untuk menyambut para siswa tersebut," paparnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.