Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Dalam setahun terakhir ini, petugas telah mengidentifikasi 3 jenazah yang diduga kuat sebagai korban Gempa Besar Jepang Timur dan tsunami yang terjadi 11 tahun lalu atau tepatnya 11 Maret 2011.
Jumlah korban meninggal menjadi 15.900 orang akibat bencana alam tersebut.
Menurut Badan Kepolisian Nasional Jepang, identitas mayat yang ditemukan di lokasi pabrik di Kota Higashimatsushima, Prefektur Miyagi, dipastikan adalah seorang wanita berusia 61 tahun (pada tahun lalu).
Sehingga, jumlah kematian akibat Gempa Besar Jepang Timur telah meningkat mencapai total 15.900 di 12 prefektur di Jepang.
Di Miyagi dan Iwate, termasuk korban wanita tersebut, identitas dua wanita dan satu pria telah terungkap melalui tes DNA pada tahun lalu.
Baca juga: Warga Jepang Peringati 77 Tahun Pengeboman Tokyo, Ingatkan Rusia untuk Hentikan Perang di Ukraina
Sebanyak 700.000 orang telah dicari sejauh ini, diperkirakan sebagai korban gempa dan tsunami.
Sementara itu keberadaan 2.523 orang masih belum diketahui.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.