News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Berbekal Paspor dan Nomor Telepon di Tangan, Bocah Ukraina Tempuh Jarak 1.200 km ke Slowakia

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hassan mencatat nomor telepon keluarganya di Slowakia di bagian punggung tangannya.

TRIBUNNEWS.COM - Berbekal dua tas kecil, sebuah paspor, dan nomor telepon keluarganya di tangan, seorang bocah laki-laki tiba di Slowakia setelah menempuh perjalanan sejauh 1.200 km dari bagian timur Ukraina.

Hassan, 11 tahun, meninggalkan rumahnya di Zaporizhzhia karena ibunya tidak bisa meninggalkan sang nenek.

Ibu Hassan menempatkan bocah tersebut ke dalam kereta dan ketika tiba di perbatasan, dia dibantu menyeberang oleh para petugas bea cukai.

Baca juga: Ukraina Tuding Putin Lakukan Terorisme Nuklir, Rusia: Pentagon Danai Senjata Biologis di Ukraina

Para petugas menyebut Hassan sebagai seorang pahlawan dan memikat perhatian banyak orang melalui senyumannya.

Hassan sampai di perbatasan membawa sebuah tas plastik, sebuah ransel merah kecil, dan paspornya.

Dia kemudian diurus oleh sejumlah relawan yang memberinya makanan dan minuman. Adapun petugas perbatasan menghubungi keluarganya di Ibu Kota Slowakia, Bratislava.

Baca juga: Ukraina dalam Bahaya, Rusia Kerahkan SU-35 & Rudal Kh-31P yang Dirancang Menindas Pertahanan Udara

Dalam pernyataan melalui video yang diunggah Kepolisian Slowakia, Julia Pisecka selaku ibu Hassan berterima kasih kepada semua orang karena sudah mengurus putranya.

Dia menjelaskan mengapa nekat mengirim putranya ke Slowakia.

Pasukan memasuki kota Energodar pada Kamis (3/3/2022). Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia terbakar pada Jumat (4/3/2022) pagi. (Reuters)

"Di dekat kota saya, ada pembangkit listrik yang digempur Rusia. Saya tidak bisa meninggalkan ibu saya—dia tidak bisa bergerak sendirian. Jadi saya mengirim putra saya ke Slowakia," kata Julia Pisecka, yang merupakan seorang janda.

Pembangkit listrik yang disebut Julia adalah Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporizhzhia—terbesar di Eropa. Fasilitas itu direbut militer Rusia pada akhir pekan lalu setelah melancarkan serangkaian gempuran artileri.

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mewanti-wanti gempuran tersebut bisa menimbulkan kerusakan dalam skala yang lebih besar ketimbang Bencana Chernobyl pada 1986 silam.

Hassan adalah satu dari dua juta warga Ukraina yang kabur menghindari perang akibat invasi Rusia.

Lebih dari 1,2 juta di antara mereka tiba di Polandia, sedangkan lebih dari 140.000 lainnya tiba di Slowakia, berdasarkan data PBB.

Baca juga: Bila China Benar-benar Menginvasi, Taipei Siapkan Perlawanan Ala Ukraina

Sembari mencoba menahan tangis, Julia memohon agar anak-anak Ukraina mendapat tempat perlindungan.

Seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri Slowakia memuji keberanian Hassan.

Dia mengaku mencatat nomor telepon yang tertera di punggung tangan Hassan, serta tulisan di kertas yang berada di dalam kantong Hassan, untuk menghubungi keluarganya di Bratislava.

Beberapa saat kemudian, keluarga Hassan datang menjemput.

Baca juga: Di Tengah Kepungan Rusia, Bagaimana Pasokan Senjata Amerika dan NATO Bisa Mencapai Ukraina?

Menteri Dalam Negeri Slowakia, Roman Mikulec, bertemu dengan Hassan pada Senin (07/03).

Menurutnya, Hassan dan saudara-saudara kandungnya telah meminta perlindungan sementara di Slowakia.

Para pejabat pemerintah Slowakia mendorong masyarakat yang berniat membantu ibu dan nenek Hassan agar menyumbang ke yayasan pemuda Kristen Slowakia, ZKSM.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini