Zelenskiy mengatakan ancaman terhadap negara Ukraina sangat maksimal .
Ia pun meminta pihak barat untuk memberlakukan zona larangan terbang karena berisiko terjadinya bencana kemanusiaan.
Dia menyebut Rusia sebagai Nazi dalam sebuah wawancara dengan Sky News.
Baca juga: Putin Izinkan 16.000 Sukarelawan Timur Tengah Ikut Perang di Ukraina
"Jika Anda bersatu melawan Nazi dan teror ini, Anda harus menutup. Jangan menunggu saya bertanya beberapa kali, sejuta kali. Tutup langit," kata Zelenskyy.
Dia memperingatkan, jika tidak dihentikan jutaan orang bisa mati.
Berbicara di Washington, menteri luar negeri AS, Antony Blinken, dan menteri luar negeri Inggris, Liz Truss, menegaskan kembali posisi NATO bahwa zona larangan terbang akan membawa NATO ke dalam konflik langsung dengan Rusia.
17 Orang Terluka
Di tengah peringatan Barat bahwa invasi Rusia akan menjadi lebih brutal ketika pemimpin Moskow, Vladimir Putin, berusaha untuk mendapatkan kembali momentum yang terhenti.
Pihak berwenang setempat menggambarkan kerusakan rumah sakit, kompleks gabungan 600 tempat tidur dengan bangsal anak-anak dan bersalin.
Otoritas mengatakan setidaknya 17 orang telah terluka, termasuk wanita dalam persalinan dalam serangan di rumah sakit ibu dan anak tersebut.
Baca juga: Menhan Ukraina: Pasukan Rusia Lebih Banyak Bunuh Warga Sipil Dibanding Tentara
Wakil walikota Sergei Orlov mengatakan kota itu dibombardir terus menerus dan 1.170 penduduk telah meninggal, 47 di antaranya dimakamkan di kuburan massal pada hari Rabu kemarin.
"Ini abad pertengahan," katanya.
"Ini murni genosida. Serangan itu tidak hanya berbahaya. Ini adalah kejahatan perang. Mereka menyerang kami dengan penerbangan, peluru, dan roket," lanjut dia.
Guardian tidak dapat sepenuhnya memverifikasi akun pejabat Ukraina, tetapi video yang diterbitkan oleh Associated Press menunjukkan beberapa orang yang terluka di lokasi serangan di rumah sakit.