Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, PHiLADELPHIA - Ketua DPR Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi menyampaikan keprihatinannya terkait situasi di Ukraina, selama sambutannya di retret Demokrat DPR di Philadelphia.
Namun ia justru salah mengucapkan nama negara yang ia khawatirkan dan nama presidennya.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (13/3/2022), pernyataan Pelosi sebenarnya mengacu pada slogan 'Slava Ukraini' atau 'Kemuliaan bagi Ukraina', yang diucapkannya dengan cara yang terdengar seperti 'Slava Ukrony'.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa dirinya telah berbicara dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy, namun dalam kasus Pelosi, ada perubahan pada nama yang ia sebutkan.
Baca juga: Aliran Dana Investasi Ilegal Menyasar Sampai ke Singapura, Australia, Amerika dan China
Baca juga: Jawab Tudingan Rusia, PBB Klaim Tidak Temukan Bukti soal Senjata Biologis di Ukraina
"Saya menghabiskan waktu sekitar 50 menit dengan Presiden 'Kerensky' sehari sebelum kami datang ke sini," kata Pelosi.
Bagian lain dari pidatonya pun turut menarik perhatian beberapa netizen.
Cara Pelosi berbicara secara umum membuat banyak dari mereka berpikir bahwa ia telah 'terlalu banyak minum vodka' sebelum memberikan sambutannya.
Selain itu, Pelosi mengikuti jejak Presiden AS Joe Biden dan menyalahkan inflasi serta meroketnya harga gas pada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Ini juga tidak luput dari perhatian para kritikus.
"Harga gas sudah meroket sebelum invasi ke Ukraina," kata seorang netizen.
Sebelumnya, Biden mengatakan beberapa kali bahwa rekor inflasi tinggi di AS 'sebagian besar adalah kesalahan Putin'.