Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, LVIV - Serangan roket di pangkalan militer dekat Lviv, Ukraina dilaporkan telah menewaskan 20 orang, Minggu (13/3/2022).
Luke Harding dari Guardian, yang berada di Yavoriv di mana pangkalan itu berada, mengatakan jumlah korban tewas melebihi dari yang diumumkan Gubernur Lviv pada Minggu pagi.
Maksym Kozytskyy mengatakan sembilan orang telah tewas dalam serangan udara di pangkalan militer Pusat Penjaga Perdamaian dan Keamanan Internasional dengan 57 orang terluka.
Dua ledakan besar terlihat pada hari Minggu di pangkalan di Yavoriv, sebuah kota garnisun yang hanya berjarak 12 km dari perbatasan Polandia.
Serangan roket itu terjadi pada pukul 5.45 pagi waktu setempat.
Baca juga: Hari ke-18 Invasi, Zelenskiy Ucap Rusia Tak Bisa Taklukkan Ukraina Hingga Desakan Putin Setop Perang
"Jendela saya bergetar. Seluruh rumah bergetar.”
“Saat itu gelap. Langit seakan menyala ketika terlihat dua ledakan," kata Stepan Chuma (27) seorang pekerja di layanan darurat Ukraima yang langsung bergegas ke tempat kejadian bersama rekan-rekannya.
Dia mengatakan 20 orang dipastikan tewas.
19 ambulans dengan bunyi sirene melaju dari arah pangkalan, kata seorang saksi mata, menurut Reuters.
Tujuh ambulans lainnya terlihat melaju menuju fasilitas tersebut.
Baca juga: Cerita Mahasiswa Ukraina di Odesa Siapkan Bom Molotov Untuk Hadapi Tentara Rusia
Kozytskyy mengatakan Rusia menembakkan 30 roket ke kompleks tersebut.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengatakan instruktur militer asing bekerja di fasilitas itu, tetapi tidak jelas apakah ada yang hadir ketika serangan itu terjadi. (Guardian)