News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serangan Rudal Iran

Rudal Iran Targetkan Konsulat AS di Erbil Irak, Terdengar 5 Kali Ledakan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Serangan rudal yang disebut diarahkan ke Erbil, Irak. (Tangkap layar @no_itsmyturn)

TRIBUNNEWS.COM, BAGHDAD - Sejumlah rudal ditembakkan ke konsulat AS di Erbil Irak barat laut pada Sabtu (12/3/2022) malam waktu setempat.

Demikian dilaporkan Kantor Berita Irak (INA).

Gubernur Erbil, Omed Khoshnaw, menyatakan beberapa rudal jatuh di daerah itu.

Namun tidak jelas apakah sasarannya adalah konsulat AS atau bandara di kota itu.

Menurut INA, lima ledakan terdengar dalam serangan itu.

Dikutip dari The Jerusalem Post, Menteri Kesehatan Kurdistan menyatakan tidak ada yang cedera atau kematian yang dilaporkan dalam serangan pada Sabtu malam.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters pada Sabtu malam, tidak ada korban militer AS dalam serangan itu.

Akun intelijen sumber terbuka independen (OSINT) membagikan video yang dilaporkan dibagikan oleh warga sipil Iran yang menunjukkan rudal ditembakkan dari Iran pada saat serangan, dengan setidaknya satu video di-geolokasi ke sebuah situs di Khasabad di provinsi Azerbaijan Timur Iran.

Video yang dibagikan di media sosial dilaporkan dari tempat kejadian menunjukkan beberapa ledakan besar di daerah tersebut.

Baca juga: Gedung Konsulat AS di Irak Dihujani Rudal Iran, Tak Ada Korban Militer

Ulama Syiah dan politikus Irak Muqtada al-Sadr menanggapi dengan kemarahan atas serangan rudal tersebut, dengan mencuit tak lama setelah serangan itu, "Demi Allah, Irbil berada di bawah api kehilangan dan pengkhianatan, dan di bawah rasa sakit kelaparan, seolah-olah orang-orang Kurdi dibantai, bukan orang Irak. Sebaliknya, mereka adalah paru-paru Irak dan bagiannya yang tak terpisahkan."

Perdana Menteri Wilayah Kurdistan, Masrour Barzani, menanggapi serangan pada Sabtu malam dengan menulis "Erbil tidak tunduk pada pengecut. Saya mengutuk keras serangan teroris di beberapa bagian Erbil dan menyerukan kepada orang-orang Erbil yang berani dan sabar untuk bersabar dan untuk mengikuti instruksi dari badan keamanan. Saya berterima kasih atas kesabaran Anda."

Serangan rudal itu terjadi ketika negosiasi untuk kembali ke kesepakatan nuklir JCPOA dengan Iran terhenti di Wina.

Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa Josep Borrell tweeted pada hari Jumat mengatakan bahwa pembicaraan di Wina membutuhkan "jeda," karena "faktor eksternal."

Borrell menambahkan bahwa teks terakhir "pada dasarnya sudah siap dan di atas meja."

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Saeed Khatibzadeh menyatakan pada hari Sabtu bahwa setidaknya ada satu atau dua masalah utama yang AS dan Iran belum mencapai kesepakatan.

Dia menambahkan bahwa kedua negara tidak setuju tentang bagaimana sanksi harus dicabut, dengan Iran menginginkan lebih banyak sektor dibebaskan dari sanksi dan AS menginginkan lebih sedikit.

Serangan rudal yang disebut diarahkan ke Erbil, Irak. (Tangkap layar @no_itsmyturn) ((Tangkap layar @no_itsmyturn))

Pejabat Iran menyatakan bahwa tidak jelas kapan negosiasi akan dilanjutkan.

Belum ada pihak yang bertanggung jawab atas tembakan rudal tersebut.

Iran telah mengancam pembalasan dalam beberapa hari terakhir atas kematian dua perwira Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) dalam dugaan serangan udara Israel di Suriah pekan lalu.

Milisi yang didukung Iran dilaporkan menargetkan pangkalan Al-Tanf, tempat pasukan AS ditempatkan, pada Oktober sebagai pembalasan atas dugaan serangan udara Israel yang menargetkan pasukan yang didukung Iran di Suriah tahun lalu. (The Jerusalem Post)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini