TRIBUNNEWS.COM, ROMA - Pihak berwenang Italia sedang bernegosiasi dengan Aljazair dan Libya tentang pembangkit energi terbarukan.
Begitu pula dengan para pemimpin Tunisia mengenai pasokan bahan bakar hidrogen.
Pernyataan ini disampaikan Menteri Luar Negeri Italia Luigi Di Mayo.
"Italia memiliki banyak mitra di dunia," kata Di Mayo.
Dikutip dari laman Ukrinform, Selasa (15/3/2022), ia mengatakan bahwa dirinya baru saja melakukan beberapa perjalanan bisnis, termasuk ke Aljazair dan Qatar, untuk menyepakati perluasan kerja sama bidang energi.
"Ini harus mengurangi ketergantungan Italia pada gas Rusia," tegas Di Mayo.
Perlu diketahui bahwa Italia dianggap sebagai salah satu negara Uni Eropa (UE) yang paling bergantung pada gas Rusia.
Pada akhir 2021, pangsa Rusia dalam impor gas Italia mencapai 43 persen.
Baca juga: Rusia Mulai Bidik Pasar India untuk Perluas Penjualan Minyak dan Gas
Sedangkan pangsa gas Rusia di sektor energi Italia mencapai 19 persen, angka ini secara signifikan melebihi Jerman yang mencapai 12 persen.