News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Jadi Basis Peluncur Roket Ukraina, Rusia Gempur Pusat Belanja di Kiev

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gambar selebaran ini dirilis oleh Layanan Darurat Negara Ukraina pada 11 Maret 2022, menunjukkan penyelamat bekerja di lokasi serangan udara di Dnipro. - Sasaran sipil berada di bawah serangan Rusia di kota Dnipro di Ukraina tengah pada 11 Maret, menewaskan satu orang, kata layanan darurat, dalam apa yang tampaknya merupakan serangan langsung pertama di kota itu. Jumat pagi, ada tiga serangan udara di kota itu, yaitu menghantam taman kanak-kanak, sebuah gedung apartemen dan pabrik sepatu berlantai dua, memicu kebakaran. Satu orang tewas, kata layanan darurat dalam sebuah pernyataan. (Photo by Handout / State Emergency Service of Ukraine / AFP)

TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Militer Rusia menyatakan serangan dilancarkan ke sebuah pusat perbelanjaan di Kiev, Ukraina, karena unit peluncur roket Ukraina diparkir di lokasi itu.

Bukti-bukti keberadaan peluncur roket ganda Ukraina di parkiran mal tersebut dibeberkan Kementerian Pertahanan Rusia.  

Dikutip Russia Today, Selasa (22/3/2022), sebuah rekaman video memperllihatkan keberadaan sejumlah truk artileri roket Ukraina.

Truk itu berjejer parkir di bagian mal yang  tertutup atapnya. Pusat perbelanjaan itu hancur sekejap Senin (21/3/2022) malam akibat serangan rudal Rusia.

Baca juga: Ukraina Bersedia Bicarakan Pengakuan Lugansk dan Donetsk, Tetapi Ada Syaratnya

Baca juga: Militer Ukraina Tolak Letakkan Senjata, Spanduk di Jalanan Mariupol: Rusia! Selamat Datang di Neraka

Ukraina menuduh pemboman itu serangan serampangan terhadap sasaran sipil.

“Pada 21 Maret, pada malam hari, senjata jarak jauh berpresisi tinggi digunakan untuk menghancurkan baterai artileri peluncur roket ganda Ukraina,” kata Mayor Jenderal Igor Konashenko  dari Kemenhan Rusia.

Igor Konashenko menjelaskan, Ukraina menyimpan amunisi di pusat perbelanjaan yang sudah tidak beroperasi.

Juru bicara militer Rusia menambahkan pasukan Ukraina telah menggunakan lingkungan Vinogradar sebagai basis operasi mereka.

Video yang dirilis Kemenhan Rusia memperlihatkan detik-detik saat sebuah rudal meledak dan menghancurkan mal tersebut.

Pusat perbelanjaan Retroville, yang terletak di antara lingkungan Vinogradar dan Podolsk di sisi barat laut Kiev, dihantam rudal pada malam hari.

Layanan darurat Ukraina melaporkan penyelamat telah menemukan delapan mayat dari berbagai sudut tempat kejadian.

Sebuah bangunan sembilan lantai – yang tertinggi dari beberapa di lokasi tersebut – rusak berat oleh ledakan dan kebakaran, yang baru padam sekitar tengah hari Senin.

Area umum hancur, menurut gambar setelahnya. Jendela-jendela di bangunan tempat tinggal yang berjarak ratusan meter dilaporkan hancur oleh gelombang ledakan.

Kantor kejaksaan Ukraina mengatakan serangan itu dilakukan Rusia yang jelas-jelas melanggar aturan perang dan akan diselidiki sebagai pembunuhan massal yang direncanakan.

Sebelum Moskow menunjukkan rekaman drone, ada spekulasi luas secara online Rusia mungkin telah meluncurkan serangan setelah melihat video di media sosial Ukraina yang menunjukkan peluncur di Retroville.

Beberapa pengguna Facebook, Twitter, dan TikTok memposting gambar dan video artileri roket yang dioperasikan di daerah tersebut.

Bahkan diparkir di tempat yang tampak seperti garasi atau underpass di antara dua tempat parkir.

Russia Today tidak dapat segera memverifikasi apakah rekaman itu asli atau telah dimanipulasi.

Orang di balik salah satu akun Facebook yang menghubungkan foto-foto tersebut meminta maaf karena telah membagikan postingan mereka dan kemudian menghapusnya.

Konten dihapus setelah muncul tuduhan mereka sebagai propagandis Rusia yang menyebarkan berita palsu untuk membenarkan serangan tersebut.

Moskow menyerang Ukraina sejak 24 Februari, menyusul kebuntuan tujuh tahun atas kegagalan Ukraina mengimplementasikan ketentuan Perjanjian Minsk.

Rusia sebaliknya, mengakui kehadiran Republik Donbass di Donetsk dan Lugansk.

Protokol Minks yang diperantarai Jerman dan Prancis dirancang untuk mengatur status wilayah-wilayah tersebut di dalam negara Ukraina.

Rusia kini menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan, dan membantah klaim Kiev berencana merebut kembali kedua republik secara paksa.(Tribunnews.com/RT/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini