TRIBUNNEWS.COM - Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) meluncurkan inspeksi di seluruh sektor untuk mengungkap adanya kemungkinan penyimpangan keselamatan atas jatuhnya Pesawat China Eastern Airlines pada Senin (21/3/2022) lalu.
Inspeksi yang dilakukan selama dua minggu ini akan melibatkan pemeriksaan di semua biro kontrol lalu lintas udara regional, perusahaan penerbangan, dan lembaga pelatihan penerbangan.
Hal ini dilakukan untuk memastikan keselamatan yang mutlak dari operasi penerbangan di masa mendatang.
Di sisi lain, Wakil Perdana Menteri Liu He juga terjun langsung ke Guangxi pada Senin malam untuk mengawasi operasi pencarian dan penyelamatan.
"Pejabat yang bertanggung jawab atas pencarian dan penyelamatan akan berusaha keras dalam pencarian mereka selama ada secercah harapan," kata Liu dalam konferensi pers pertama yang diadakan oleh pemerintah pada Selasa malam di Guangxi, dikutip dari Straits Times.
Sementara, Direktur Keselamatan Penerbangan CAAC, Zhu Tao juga mengungkapkan kondisi pesawat dan kru sebelum terbang.
Ia mengungkapkan, pesawat Boeing 737-800 yang jatuh di pegunungan China selatan itu telah memenuhi standar kelaikan udara sebelum terbang.
Baca juga: UPDATE Kecelakaan Pesawat China Eastern: Korban Belum Ditemukan, Pencarian Tertunda karena Hujan
Baca juga: Kerabat Korban Jatuhnya Pesawat China Eastern Berkumpul di Bandara, Proses Pencarian Terus Dilakukan
Ia juga menambahkan, para anggota kru pesawat dalam keadaan sehat.
Kendati demikian, ia menyampaikan jika tidak ada korban selamat yang mungkin ditemukan.
Namun, pemerintah diminta untuk merilis informasi yang sesuai dengan prinsip ketepatan waktu, akurasi, keterbukaan dan transparansi.
Masyarakat juga meminta sektor penerbangan harus melakukan pemeriksaan khusus untuk mencegah terjadinya kecelakaan di masa mendatang.
Tidak Ada Tanda-tanda Kotak Hitam dari Kecelakaan
Sementara itu, direktur keselamatan penerbangan Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC), Zhu Tao mengatakan, mereka masih belum menemukan kotak hitam dari pesawat Boeing 737-800.
Kini, pihaknya masih menyisir puing-puing dari serpihan pesawat China Eastern Airlines MU5735 dengan 132 orang di dalamnya itu.
"Pesawat itu rusak parah, membuat penyelidikan menjadi sangat sulit."
"Investigasi baru saja dimulai dan masih tidak mungkin untuk menentukan dengan jelas penyebab kecelakaan itu," kata Zhu Tao, dikutip dari SCMP.
Baca juga: Garuda Indonesia Masih Operasikan Boeing 737-800 NG Usai Jatuhnya China Eastern Airlines
Baca juga: Usai Jatuhnya Pesawat China Eastern, Saham Boeing Merosot 3 Persen Lebih
Puing-puing dan Pecahan Barang Ditemukan
Di sisi lain, pecahan puing dari sayap dan badan pesawat Boeing 737-800 ditemukan dari lembah di perbukitan kabupaten Teng di China selatan.
Selain itu, ditemukan juga beberapa kartu identitas, dompet dan uang kertas.
Kini, pencarian dan upaya penyelamatan masih dilakukan setelah penerbangan China Eastern Airlines MU5735 jatuh pada hari Senin.
(Tribunnews.com/Maliana)