News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy: Tidak Ada Kompromi Untuk Kedaulatan dan Integritas Teritorial

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan tidak ada kompromi untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, KIEV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menegaskan dalam pidato videonya bahwa tidak ada kompromi untuk kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina.

Pernyataan ini disampaikan untuk menanggapi negosiasi antara delegasi Ukraina dan Rusia.

"Tentu saja, Ukraina bersedia untuk bernegosiasi dan akan melanjutkan proses negosiasi, itu benar-benar tergantung pada kita. Kita berharap untuk mendapatkan hasilnya," kata Zelenskyy.

"Harus ada keamanan nyata bagi kita, untuk negara kita, untuk kedaulatan, untuk rakyat kita. Pasukan Rusia harus meninggalkan wilayah pendudukan, kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina harus dijamin," ujarnya.

"Tidak ada kompromi pada kedaulatan dan integritas teritorial kita, ini adalah prinsip yang jelas, ini adalah visi yang jelas tentang kemungkinan hasilnya," lanjut Zelenskyy.

Baca juga: Pasukan Khusus Rusia Tangkap Nasionalis Ukraina yang Siksa Tentara Rusia

Dikutip dari laman Ukrinform, Rabu (30/3/2022), dalam pidatonya, ia menekankan bahwa sinyal yang didengar dari platform negosiasi bisa saja dianggap positif.

"Namun mereka (Rusia) tidak membungkam ledakan peluru pasukannya," jelas Zelenskyy

Menurutnya, Ukraina dapat melihat semua risiko dan tidak akan mempercayai kata-kata Rusia.

Zelenskyy juga menyampaikan kepada pengguna media sosial yang secara aktif membahas mengenai potensi risiko dari apa yang diumumkan delegasi Ukraina untuk mengatur situasi militer.

Baca juga: Rusia Lancarkan Serangan Udara ke Gedung Pemerintah di Mykolaiv Ukraina, 12 Tewas dan 33 Terluka

"Saya ingin mengingatkan satu hal, kita hidup di negara demokrasi dan berjuang untuk kebebasan kita, untuk kebebasan bagi rakyat kita. Oleh karena itu, setiap keputusan yang penting bagi semua rakyat kita, harus dibuat bukan oleh satu orang atau sekelompok orang dengan pandangan politik apapun, namun oleh semua rakyat kita, orang-orang bijak Ukraina," kata Zelenskyy.

Sebelumnya perundingan yang dilakukan Ukraina dan Rusia di Istanbul, Turki menunjukkan hal positif.

Moskow berjanji akan menghentikan aktivitas militer ke Kiev dan Chernihiv.

Baca juga: Pasukan Rusia Lancarkan Serangan di Wilayah Lugansk, 20 Blok Apartemen Hancur

Dalam pertemuan lanjutan yang digelar, Selasa (29/3/2022), kedua pihak sepakat mulai menyusun perjanjian menuju perdamaian.

Kedua pihak pun menjadwalkan pertemuan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy untuk menandatangani ketetapan damai.

Wakil Menteri Pertahanan Rusia Alexander Formin mengaku akan menghentikan operasi militer ke arah ibu kota Kiev dan Chernihiv di Utara Ukraina secara fundamental.

Formin mengatakan kepercayaan itu diperlukan untuk membangun rasa saling percaya dan membuat prakondisi bagi negosiasi yang akan datang.

Baca juga: Negosiator Ukraina Diminta untuk Tidak Makan Minum Apapun Buntut Laporan Roman Abramovich Diracun

Komentar Formin menandakan Rusia mau membatasi invasi besar-besaran ke Ukraina yang diluncurkan sejak 24 Februari lalu.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, pejabat militer Rusia telah megumumkan tahap kedua invasi yang berfokus pada pembebasan kawasan Donbass di timur, dengan kata lain mengurangi atau justru meniadakan operasi militer ke jantung Ukraina.

Komando militer Ukraina sendiri telah mendeteksi penarikan pasukan Rusia di sekitar Kiev dan Chernihiv sebelum perundingan di Istanbul.

Baca juga: Hasil Nego Rusia-Ukraina di Istanbul Positif, Pertempuran di Sekitar Kiev Bakal Mereda

“Berdasarkan fakta bahwa negosiasi persiapan kesepakatan tentang netralitas dan status non-nuklir Ukraina, serta tentang penyediaan jaminan keamanan bagi Ukraina, sudah beranjak ke persoalan praktis, mengingat prinsip-prinsip yang dibicarakan selama pertemuan hari ini (di Istanbul), Kementerian Pertahanan Federasi Rusia memutuskan untuk, secara fundamental, seiring waktu, menghentikan aktivitas militer ke arah Kiev dan Chernihiv untuk meningkatkan saling percaya dan membuat kondisi yang diperlukan untuk negosiasi lebih lanjut,” kata Formin dikutip Associated Press.

Sementara itu, kepala delegasi Rusia, Vladimir Medinsky menyebut kedua pihak menempuh pembicaraan substansial di Istanbul.

Medinsky menyatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk mulai menyusun perjanjian untuk kemudian mempertemukan kedua kepala negara.

Baca juga: Menlu Ukraina Minta Semua Negara Kriminalisasi Pengguna simbol Z

Namun, detail-detail perjanjian masih perlu dibahas lebih lanjut.

“Apabila perjanjian dikerjakan dengan cepat, kesempatan untuk menghasilkan perdamaian akan semakin dekat,” kata Medinsky.

Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu selaku salah satu mediator menyebut pertemuan di Istanbul berhasil mencapai progres yang paling berarti dengan delegasi Rusia-Ukraina berbagi konsensus dan saling pengertian.

Apabila Rusia mengejar status netral dan non-nuklir dari Ukraina, Kiev mengupayakan jaminan keamanan yang melibatkan negara-negara anggota NATO.

Kendati tidak akan menjadi anggota, Kiev berupaya menyegel jaminan keamanan dari NATO serupa Pasal 5 dalam perjanjian dengan Rusia.

Di lain sisi, nasib Krimea dan Donbass juga belum bisa diketahui.

Kiev menghendaki wilayah yang dianeksasi serta memerdekakan diri dengan dukungan Rusia itu masih menjadi wilayah Ukraina.

Namun, Kremlin diketahui tidak ingin melepas Krimea, Donetsk, ataupun Luhansk.

Setelah perundingan di Istanbul, Cavusoglu menyebut isu-isu yang masih sulit diputuskan akan dibawa ke level yang lebih tinggi.

Ia pun meminta kedua pihak untuk segera menyepakati gencatan senajta demi membuka koridor bantuan kemanusiaan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini