TRIBUNNEWS.COM, KYIV - International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Palang Merah Internasional mengatakan upayanya untuk mengevakuasi orang-orang dari Kota Mariupol yang terkepung terus berlanjut, beberapa jam setelah Rusia mengatakan telah gagal dan menyalahkan organisasi tersebut.
"Operasi kemanusiaan untuk memfasilitasi perjalanan aman warga sipil ke luar dari Mariupol sedang berlangsung. Situasi di lapangan tidak stabil dan dapat berubah dengan cepat," kata juru bicara ICRC kepada kantor berita Reuters seperti dikutip dari laman Aljazeera.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan konvoi bantuan tidak dapat mencapai Mariupol pada hari Jumat (1/4/2022) atau Sabtu (2/4/2022) karena “tindakan merusak” oleh ICRC seperti pemberhentian yang tidak direncanakan, kata kantor berita Interfax.
Sebelumnya, pada Sabtu ICRC mengatakan tim yang dikirim untuk memfasilitasi evakuasi ribuan warga sipil dari Mariupol telah dipaksa untuk berbalik setelah kondisi membuatnya "tidak mungkin untuk melanjutkan".
Dikutip dari laman Aljazeera, Wali Kota Kyiv mengatakan pertempuran "besar" sedang terjadi di utara dan timur ibu kota Ukraina.
Wali kota juga memperingatkan orang-orang agar tidak kembali ke kota untuk saat ini.