TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan mundurnya pasukan Rusia meninggalkan ranjau darat yang menciptakan situasi "bencana".
Zelenskyy mengatakan ada tanda-tanda "terlihat" penarikan Rusia dari utara Ukraina, tetapi mengatakan lebih banyak pertempuran di depan di timur.
Palang Merah akan melakukan upaya baru untuk mengevakuasi warga sipil Ukraina dari Kota Mariupol yang terkepung, setelah konvoi terpaksa kembali pada hari Jumat lalu.
Kepala kemanusiaan PBB akan melakukan perjalanan ke Moskow pada hari Minggu (3/4/2022) dan kemudian ke Kyiv untuk membahas upaya gencatan senjata, kata Sekretaris Jenderal Antonio Guterres.
Amerika Serikat mengatakan akan memberi Ukraina bantuan keamanan tambahan, serta pasokan untuk menanggapi potensi serangan kimia Rusia.
Sementara itu lusinan situs budaya Ukraina telah rusak dalam perang, kata UNESCO, seperti dikutip dari laman Aljazeera.
Sebelumnya, pada Sabtu International Committee of the Red Cross (ICRC) atau Komite Internasional Palang Merah mengatakan tim yang dikirim untuk memfasilitasi evakuasi ribuan warga sipil dari Mariupol telah dipaksa untuk berbalik setelah kondisi membuatnya "tidak mungkin untuk melanjutkan".
Dikutip dari laman Aljazeera, Wali Kota Kyiv mengatakan pertempuran "besar" sedang terjadi di utara dan timur ibu kota Ukraina.
Wali kota juga memperingatkan orang-orang agar tidak kembali ke kota untuk saat ini.
Kepala dari pengawas nuklir PBB akan memimpin misi ke pabrik Chernobyl Ukraina yang sudah tidak berfungsi "sesegera mungkin".
Moskow mengatakan dugaan serangan Ukraina terhadap depot bahan bakar di Belgorod tidak menciptakan "kondisi yang nyaman" untuk pembicaraan antara kedua belah pihak.
Baca juga: Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy: Tidak Ada Kompromi Untuk Kedaulatan dan Integritas Teritorial
AS Beri Bantuan Keamanan Tambahan
Amerika Serika (AS) telah mengumumkan bantuan keamanan tambahan untuk Ukraina senilai hingga USD 300 juta.
"Keputusan ini menggarisbawahi komitmen teguh Amerika Serikat terhadap kedaulatan dan integritas teritorial Ukraina dalam mendukung upaya heroiknya untuk menolak perang pilihan Rusia," kata Sekretaris Pers Pentagon John Kirby dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari laman Aljazeera.