TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin menunjuk Jenderal Alexandr Dvornikov sebagai komandan perang di Ukraina.
Dikutip Washington Post, Alexandr Dvornikov dikenal memiliki pengalaman luas di wilayah Donbas, Ukraina timur.
Lokasi tersebut menjadi fokus Rusia setelah upaya invasinya gagal merebut Ibu Kota Kyiv dan kota-kota di sekelilingnya.
Masih banyak yang belum diketahui tentang Dvornikov, tetapi pengalamannya di Ukraina timur disebut sebagai elemen kunci dari latar belakangnya.
Baca juga: Suplai Senjata ke Ukraina, Kini Stok Persenjataan Jerman Terancam Menipis
Baca juga: Inggris Janjikan Tambahan Bantuan Militer untuk Ukraina Setelah Kunjungan Boris Johnson ke Kyiv
Inilah yang perlu diketahui tentang Dvornikov, panglima perang baru Rusia di Ukraina.
Komandan Rusia pertama yang bertanggung jawab atas operasi di Suriah
Alexandr Dvornikov ditugaskan mengawasi pasukan Rusia di Ukraina timur dan selatan.
Mark Galeotti, seorang profesor kehormatan di University College London yang mempelajari angkatan bersenjata Rusia mengatakan Dvirnikov sedang mencalonkan diri untuk menggantikan Kepala Staf Rusia Valery Gerasimov.
"Dia dikenal sebagai salah satu 'pemukul berat' yang sesungguhnya dari generasinya," ucap Galeotti.
Dvornikov merupakan komandan pertama Rusia yang bertanggung jawab atas operasi di Suriah.
The Guardian melaporkan pasukan di bawah komandonya bertanggung jawab atas pelanggaran terhadap penduduk sipil dan sering dituduh melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan.
Pahlawan Federasi Rusia
Pada 2016, Putin menganugrahi Dvornikov sebagai Pahlawan Federasi Rusia untuk operasinya di Suriah,salah satu penghargaan tertinggi negara itu.
Rusia kehilangan sangat sedikit pasukan atau pesawat dalam konflik tersebut dan mampu mempertahankan supremasi udara secara keseluruhan.
Kandidat kuat
Keputusan untuk membentuk kepemimpinan medan perang baru di Ukraina datang ketika Rusia bersiap untuk memperluas kendali Rusia di wilayah Donbas.
Langkah itu dilakukan setelah upaya awal Rusia untuk merebut Kyiv dan seluruh Ukraina tersendat dalam menghadapi perlawanan yang lebih kuat dari yang diperkirakan oleh pasukan Ukraina, ditambah dengan faktor-faktor lain termasuk kegagalan logistik dan moral rendah di antara tentara Rusia, The Post telah melaporkan.
"Penunjukan Dvornikov sebagai komandan keseluruhan masuk akal sekarang mengingat upaya utama Rusia yang diumumkan hampir semuanya berada di wilayah tanggung jawabnya," ISW menyimpulkan.
Sebelum perubahan ini, Dvornikov termasuk di antara dua atau tiga komandan lain yang bertanggung jawab atas berbagai front di Ukraina, menurut penilaian ISW.
Galeotti mengatakan Dvornikov "adalah pilihan yang menarik tetapi tidak terduga".
Menurutnya, pengalaman Dvornikov di timur dan reputasinya sebagai komandan yang inovatif dan "seseorang yang dapat mengatasi situasi baru dan asing."
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina Hari ke-47, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi
Penasihat keamanan nasional Gedung Putih Jake Sullivan di "State of the Union" CNN pada Minggu (10/4/2022) pun buka suara terkait penunjukan Dvornikov.
"Tidak ada penunjukan jenderal mana pun yang dapat menghapus fakta bahwa Rusia telah menghadapi kegagalan strategis di Ukraina," katanya.
"Jenderal khusus ini memiliki resume yang mencakup kebrutalan terhadap warga sipildi Suriah," tutur Sullivan.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)