Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Indonesia (RI) Joko Widodo dipercaya menjadi anggota advokasi dalam menghadapi krisis pangan global oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengumumkan Presiden Jokowi sebagai salah satu pemimpin dunia yang menjadi anggota Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) pada Rabu (13/4/2022) di Markas Besar PBB, New York.
Kepala Biro Dukungan Strategis Pimpinan (BDSP) Kemlu, Achmad Rizal Purnama juga menyebutkan lima pemimpin dunia lainnya yang dipercaya sebagai anggota Champion Grup selain Presiden Jokowi.
“Anggota lain, selain bapak Presiden (Jokowi) adalah Presiden Senegal, Kanselir Jerman, Perdana Menteri Barbados, Perdana Menteri Denmark, dan Perdana Menteri Bangladesh,” kata Rizal pada press briefing Kemlu, Kamis (14/4/2022).
Adapun durasi dari keanggotaan Champion Group of the Global Crisis Response Group (GCRG) ini adalah selama 12 bulan.
Rizal menjelaskan, sebelumnya, atau pada tanggal 14 Maret lalu, Sekjen PBB mengumumkan bahwa akan diluncurkan Global Crisis Response on Food Energy and Finance.
Pembentukan grup ini merupakan upaya Sekjen PBB dalam mengkoordinasikan badan-badan PBB dunia, dan merumuskan aksi untuk menghadapi krisis dunia saat ini.
Sebagaimana diketahui krisis dunia saat ini berdampak besar terhadap kenaikan harga pangan, energi dan ekonomi, khususnya keuangan.
Baca juga: Jokowi: Pembangunan Infrastruktur Sangatlah Penting untuk Tingkatkan Daya Saing Produk Dalam Negeri
“Untuk menjalankan aksi global ini diperlukan kepemimpinan tingkat kepala negara yang politis dimana bapak Presiden menjadi salah satu anggotanya,” kata Rizal.
Pembentukan Champions Grup diharapkan dapat memastikan adanya kepemimpinan politis dan koordinasi tingkat politis yang dapat membantu mendorong implementasi dari berbagai usulan solusi, strategi dan aksi dari steering committee GCRG dalam mengatasi krisis pangan, energi dan keuangan.
Rizal mengatakan pengumuman dilakukan Sekjen PBB, setelah sebelumnya, atau pada 12 April lalu, Presiden Jokowi berkomunikasi dengan Sekjen PBB untuk membahas mengenai GCRG.
Komunikasi tersebut juga dimanfaatkan Presiden RI untuk membahas isu global yang menjadi kepentingan dunia saat ini, termasuk isu Ukraina.
Baca juga: Presiden Jokowi Senang Investasi INA Pecah Telur
“Tentu isu Ukraina menjadi salah satu pokok bahasan, Presidensi G20 dan kegiatan yang kaitannya dengan Indonesia, yakni Global Platform for Disaster Risk Reduction, yang akan kita host pada bulan Mei di Bali,” ujarnya.