News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Lithuania Minta Mitranya Tingkatkan Dukungan untuk Ukraina, Larang Minyak & Gas Rusia

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tentara Ukraina membersihkan mayat setelah serangan roket menewaskan sedikitnya 35 orang pada 8 April 2022 di sebuah stasiun kereta api di Kramatorsk, Ukraina timur, yang digunakan untuk evakuasi sipil.

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, VILNIUS - Presiden Lithuania Gitanas Nausėda meminta mitranya meningkatkan dukungan untuk Ukraina, melarang ekspor minyak dan gas Rusia, serta menjatuhkan sanksi pada semua bank Rusia.

"Lithuania menyerahkan senjata pertahanan kepada angkatan bersenjata Ukraina, saya berharap dengan cara ini Ukraina akan semakin dekat dengan kemenangan dan perdamaian. Saya meminta sekutu dan mitra kami untuk meningkatkan dan mempercepat dukungan mereka untuk Ukraina dengan menyediakan senjata," kata Nausėda.

Pernyataan itu ia sampaikan saat briefing bersama dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Presiden Polandia Andrzej Duda, Presiden Estonia Alar Karis, Presiden Latvia Egils Levits di Kiev pada 13 April kemarin.

Dikutip dari laman Ukrinform, Kamis (14/4/2022), Nausėda menyambut baik upaya diplomatik namun ia menekankan bahwa masa depan Ukraina akan diputuskan di medan perang.

Ia juga mencatat pentingnya bantuan ekonomi, keuangan dan kemanusiaan.

Selain itu, dirinya turut menyerukan larangan minyak dan gas Rusia serta pengenaan sanksi terhadap semua bank Rusia.

"Tidak bisa menunggu satu atau dua tahun. Orang Ukraina menderita dan mati setiap hari, anak-anak, wanita, orang tua. Kita harus berhenti mendanai perang Putin," kata Nausėda.

"Selama bertahun-tahun, Lithuania hanya memiliki satu sumber gas, dan itu adalah Rusia. Kami berhasil memutuskan hubungan energi dengan agresor, dan saya percaya bahwa seluruh Eropa akan dapat melakukan hal yang sama. Ini adalah masalah politik. Ukraina milik Uni Eropa (UE) dan Lithuania akan mendukung proses integrasi sampai Ukraina 'duduk di sebelah Brussels (UE)'," tegas Nausėda.

Baca juga: Serangan Siber Rusia Berusaha Matikan Jaringan Energi Ukraina

Sebelumnya pada 13 April atau Rabu kemarin, Presiden Polandia Andrzej Duda, Presiden Estonia Alar Karis, Presiden Lithuania Gitanas Nausda, dan Presiden Latvia Egils Levits tiba di Kiev, Ukraina melakukan pertemuan.

Para pemimpin itu mengunjungi daerah-daerah di wilayah Kiev untuk melihat dengan 'mata kepala sendiri' terkait konsekuensi dari kejahatan perang Rusia.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini