Laporan Wartawan Tribunnews.com, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, TEHRAN – Sejumlah kapal tempur milik anggota NATO pada Senin (17/4/2022) dikabarkan mulai berkumpul di Laut Baltik untuk melakukan latihan perang bersama.

Dikutip dari situs Farsnews, latihan yang diikuti oleh kapal NATO yaitu SNMG1 sebagai pemegang kapal induk dan SNMCMG1 selaku pengendali kapal penyapu ranjau, dimaksudkan guna meningkatkan pertahanan pasukan perang angkatan laut NATO, ditengah memanasnya konflik Rusia dan Ukraina.

Baca juga: Rusia Klaim Kuasai Mariupol Sepenuhnya, Desak Tentara Ukraina Menyerah

Sebelum tiba di Laut Baltik, dua kapal perang NATO tersebut telah lebih dulu melakukan transit di pelabuhan Tallinn Estonia pada Kamis (14/4/2022), sebelum akhirnya SNMG1 dan SNMCMG1 berangkat bersama menuju kawasan Baltik yang terletak di sebelah timur laut benua Eropa.

"Panggilan ini sangat penting dalam situasi keamanan saat ini, di mana tetangga kita di Timur telah mengangkat senjata.” tambah Komodor Jüri Saska, komandan Angkatan Laut Estonia.

Baca juga: POPULER Internasional: Ancaman Rusia Soal Kiriman Senjata ke Ukraina | Fakta Kapal Perang Moskva

Sebagai informasi latihan perang yang dilakukan oleh kapal maritim NATO yang terdiri dari Belanda, Denmark, Jerman, Inggris, Norwegia, Belgia awalnya ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan bersama tentang taktik maritim.

Namun adanya invasi yang terus dilakukan Putin membuat aliansi kapal maritim ini bertekat memperkuat barisannya guna melindungi dan membembela negara-negara Eropa yang terancam perang, seperti Ukraina.

Tak hanya SNMG1 dan SNMCMG1 saja yang akan melakukan sesi latihan perang, Saska menyebut nantinya ia juga akan mengundang dua kapal baru dari SNMG1 dalam operasi rutin dan latihan khusus ini, bersama angkatan Laut Estonia pada pekan depan.

Saska menambah kehadiran maritim yang kuat di perbatasan timur NATO tak hanya menunjukkan kecepatan, fleksibilitas, dan tekad aliansi untuk membela negara-negara anggota Eropa, namun juga dapat menujukan kredibilitas angkatan militer NATO dalam menggeretak para musuhnya.