TRIBUNNEWS.COM, PALESTINA - Tentara Israel melakukan penyerangan di kompleks Masjid al-Aqsa Yerusalem, Jumat (15/4/2022).
Polisi kompleks Masjid al-Aqsa Yerusalem bahkan memasuki tempat suci tanpa melepas alas kaki dan menyerang orang-orang Palestina menggunakan peluru, granat kejut, tongkat polisi, gas air mata, dan sebagainya.
Dilansir The Guardian, Jumat (15/4/2022), bentrokan disebabkan pasukan Israel masuk sebelum salat Subuh pada hari Jumat untuk memindahkan batu yang katanya telah dikumpulkan untuk mengantisipasi kekerasan.
Setidaknya sebanyak 152 orang tewas dalam bentrokan yang terjadi Jumat lalu.
Bentrokan itu terjadi di lokasi yang sama dengan bentrokan tahun lalu, di mana bentrokan menyebabkan perang 11 hari dengan militan Hamas di Jalur Gaza.
Baca juga: Berita Foto : Bentrok Warga Palestina dan Polisi Israel di Masjid Al-Aqsa
Berikut daftar serangan Israel dalam 5 tahun terakhir yang dilakukan pada bulan suci Ramadan seperti dikutip dari Kompas.com:
2021
Diberitakan AP News, 21 Mei 2021, terjadi perang antara Israel dan Palestina pada 10 Mei 2021, yaitu hari ke-28 Ramadhan 1442 H.
Pertempuran itu meledak setelah bentrokan terjadi berhari-hari antara warga Palestina dan polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa.
Taktik polisi yang kejam di kompleks itu, yang dibangun di tempat suci bagi Muslim dan Yahudi, dan ancaman pengusiran puluhan warga Palestina oleh pemukim Yahudi, telah mengobarkan ketegangan.
Israel melakukan ratusan serangan udara yang menargetkan infrastruktur militer Hamas, termasuk jaringan terowongan yang luas.
Setidaknya 230 warga Palestina tewas, termasuk 65 anak-anak dan 39 wanita, dengan 1.710 orang terluka, menurut Kementerian Kesehatan Gaza.
Sementara itu dari pihak Israel disebutkan 12 orang tewas.
Perang terjadi selama 11 hari, menyebabkan kehancuran yang luas di Gaza.
Kemudian Israel dan Hamas menyetujui gencatan senjata pada 20 Mei 2021.
Pada pukul 2 pagi waktu setempat, tepat saat gencatan senjata mulai berlaku, kehidupan kembali ke jalan-jalan Gaza.
Orang-orang keluar dari rumah mereka, beberapa berteriak “Allahu Akbar” atau bersiul dari balkon.
Banyak yang menembak ke udara, merayakan gencatan senjata.
Meski begitu kemenangan itu tidak berlangsung lama, karena serangan kembali terjadi, bahkan pada Ramadhan tahun ini.
2020
Dilansir Arabi21 melalui Alaraby, 23 Mei 2020, pasukan Israel di Yerussalem menyerang sejumlah warga Palestina yang melakukan shalat Tarawih dan Isya di Bab Al-Asbat (Gerbang Singa) pada 22 Mei 2020.
Beberapa jemaah dilaporkan ditangkap, sementara penyebab bentrokan masih belum jelas.
Pada Ramadhan 2020, kompleks Masjid Al-Aqsa ditutup karena pembatasan sebagai langkah-langkah pencegahan penularan virus corona.
Baca juga: UPDATE 158 Warga Palestina Terluka dalam Aksi Kekerasan Pasukan Israel di Masjid Al-Aqsa
2019
Israel menggempur Gaza dengan serangan udara dan penembakan pada 5 Mei 2019.
Dilansir Arab News, 6 Mei 2019, sedikitnya 20 warga Palestina meninggal dunia, termasuk 2 wanita hamil, 2 bayi, dan komandan Hamas Hamed Ahmed Al-Khodary.
Dua anggota kelompok militan Palestina Jihad Islam, Mohammed abu Armanah (30) dan Mahmoud abu Armanah (27) juga tewas dalam serangan udara di Gaza tengah.
Itu menjadi pertempuran paling berdarah sejak 2014.
2018
Pada Ramadhan 2018, pasukan Israel membunuh 4 warga Palestina dan melukai ratusan lainnya pada 8 Juni 2018, menurut pemberitaan France24, 9 Juni 2018.
Pasukan Israel menggunakan tembakan langsung dan gas air mata untuk menyerang para warga Palestina di perbatasan Gaza.
Adapun yang terluka sedikitnya 620 orang, dengan 120 orang di antaranya terkena tembakan langsung.
Protes warga Gaza terhadap pasukan Israel ini terjadi sejak 30 Maret.
Di mana sejak 30 Maret, sudah ada 124 warga Palestina yang tewas.
Protes dilakukan untuk menuntut hak mereka kembali ke rumah keluarga mereka yang diusir atau melarikan diri dari pendirian Israel 70 tahun sebelumnya.
Utusan Palestina PBB mengutuk pembunuhan Jumat dan mengatakan bahwa perwakilan dari Kelompok Arab dan Organisasi Kerjasama Islam telah meminta presiden Majelis Umum PBB untuk melanjutkan sesi darurat untuk membahas resolusi yang bertujuan melindungi warga sipil Palestina.
2017
Dikutip dari timeline Middle East Monitor, pada 18 Juni 2017, polisi Israel menangkap dua orang setelah bentrokan terjadi di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem.
Hal itu karena ketegangan tinggi setelah serangan mematikan beberapa hari sebelumnya.
Baca juga: Pasukan Israel Tembak Mati 2 Warga Palestina di Tepi Barat, Total 24 Orang Tewas
Pada 19 Juni 2017, jemaah Muslim di Masjid Al-Aqsa dibiarkan tercekik setelah granat gas air mata digunakan oleh tentara Israel yang mengawal pemukim di sekitar situs suci sehari sebelumnya.
Kemudian pada 29 Juni 2017, Komandan Polisi Israel Yoram Levy menyerbu Masjid Al-Aqsa pada pukul 07.30 waktu setempat melalui Gerbang Mughrabi, bersama sekelompok pemukim yang dilindungi oleh pasukan keamanan Israel.
Warga Palestina menjadi sasaran akses terbatas karena peningkatan keamanan. Hal yang menyedihkan terjadi pada 14 Juli 2017.
Saat itu Masjid Al-Aqsa ditutup dan shalat Jumat dilarang untuk pertama kalinya sejak 1969.
Setelah itu pada 16 Juli 2017 Israel membuka kembali akses ke Masjid Al-Aqsa, setelah memasang detektor logam di gerbang.
Hal itu mendorong otoritas masjid untuk menyerukan aksi duduk di jalan-jalan Kota Tua.
Lalu menjelang Idul Fitri pada 21 Juli 2017, warga Palestina mengadakan Hari Kemarahan di luar Masjid Al-Aqsa karena mereka dilarang shalat Jumat kedua berturut-turut.
Empat orang tewas dalam bentrokan dengan pasukan pendudukan Israel dan ratusan lainnya terluka. (Kompas.com/Nur Fitriatus Shalihah)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Israel Kerap Gempur Palestina Saat Ramadhan, Ini Catatan 5 Tahun Terakhir"