Kirillov menuduh AS merencanakan sesuatu seperti yang terjadi pada Perang Irak 2003, ketika Menteri Luar Negeri Colin Powell membawa bukti untuk mendukung tuduhan bahwa pemerintah Irak memiliki senjata pemusnah massal.
Menurutnya, hal ini digunakan sebagai "dalih untuk invasi ke Irak dan kematian hampir setengah juta warga".
Kirillov juga membuat klaim tentang serangan sarin dalam konflik Suriah pada tahun 2017 yang diperdebatkan oleh Damaskus dan Moskow, tetapi menyebabkan serangan rudal AS di lapangan terbang Sharyat.
"Tidak ada yang bertanggung jawab atas provokasi ini," kata Kirrillov.
Ukraina sebelumnya menuding Rusia akan melakukan operasi kambing hitam yang merupakan proyeksi dari apa yang ingin dilakukan Moskow.
"Jika Anda ingin tahu apa rencana Rusia, lihat apa yang dituduhkan Rusia kepada orang lain," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada Maret lalu.
Baca juga: Polandia Telah Menyerahkan Bantuan Pertahanan Lebih dari 1,6 Miliar Dolar AS ke Ukraina
Baca juga: Pejabat AS Akan ke Ukraina Bahas Kebutuhan Senjata Hadapi Rusia
Komentar Kirillov muncul setelah Rusia dituduh menggunakan senjata kimia di tenggara kota Mariupol pada 11 April.
Resimen Azov mengklaim bahan kimia dijatuhkan melalui kendaraan udara tak berawak.
Unit Garda Nasional Ukraina itu mengatakan bahwa bahan kimia dijatuhkan melalui kendaraan udara tak berawak (UAV) kepada warga sipil di kota tenggara Mariupol.
Hal ini menyebabkan para korban mengalami gagal napas dan penyakit lainnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)