Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengakhiri rangkaian kunjungannya ke kawasan Eropa dan melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Turki Mevlüt Çavuşoğlu di Ankara, pada 22 April 2022.
Kedua Menlu membahas berbagai isu bilateral dan global, yang salah satunya terkait presidensi G20 Indonesia.
Menlu Turki Mevlüt Çavuşoğlu menegaskan dukungan kuat bagi Presidensi G20 Indonesia, ditengah krisis yang terjadi di Ukraina.
Menlu Retno mengapresiasi peran Turki dalam mendorong perundingan perdamaian, dan menegaskan kembali pentingnya segera menghentikan perang dan mendorong cara-cara damai untuk mencapai resolusi atas konflik.
Baca juga: Menlu RI: Turki Dukung Presidensi G20 Indonesia, Sepakat Tingkatkan Kerja Sama
“Perdamaian diharapkan tercapai melalui meja perundingan," ujar Retno dalam keterangannya.
Perang tersebut telah mengakibatkan dampak yang signifikan tidak saja pada kemanusiaan, namun juga berdampak pada stabilitas dan ketahanan pangan dan energi dunia.
Oleh karena itu, semua negara memiliki kewajiban untuk turut berkontribusi menciptakan enabling environment sehingga perdamaian dapat segera tercipta.
Kedua Menlu juga sepakat atas pentingnya memajukan prioritas G20 dalam mengatasi pandemi, menciptakan ketahanan kesehatan global, dan mendorong transformasi digital dan transisi energi.
Menlu RI menegaskan, sebagai pemegang presidensi G20, Indonesia akan terus bekerja, menjalin komunikasi dan konsultasi dengan semua negara anggota.
Tujuannya agar di tengah situasi dunia yang sangat sulit ini, G20 tetap dapat bekerja dan berkontribusi secara signifikan bagi upaya dunia untuk pulih dari pandemi dan mengatasi dampak perang di Ukraina.
Kedua Menlu sepakat untuk mengintensifkan komunikasi, terutama terkait situasi di Ukraina dan G20.
Kedua Menlu juga sepakat untuk melakukan pertemuan MIKTA (Mexico, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) di sela-sela pertemuan para Menlu G20, yang direncanakan dilakukan di bulan Juli 2022.
--