News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Serahkan Kredensial ke Presiden Tunisia, Dubes RI: Kemajuan Indonesia Diapresiasi 

Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyampaikan Surat Kredensial kepada Presiden Tunisia, Yang Mulia Kais Said, Senin (25/4/2022)

TRIBUNNEWS.COM, TUNIS - Duta Besar RI untuk Tunisia, Zuhairi Misrawi, menyampaikan Surat Kredensial kepada Presiden Tunisia, Yang Mulia Kais Said, Senin (25/4/2022) waktu setempat. 

Di dalam perbincangan penuh keakraban, Presiden Tunisia menyampaikan kekagumannya terhadap kemajuan Indonesia. 

"Alhamdulillah, saya menyampaikan Surat Kredensial kepada Presiden Tunisia, Yang Mulia Kais Said, yang didampingi langsung Menteri Luar Negeri Tunisia, Otsman Djarandi," ujar Zuhairi Misrawi yang akrab dipanggil Gus Dubes dalam keterangannya kepada Tribunnews.com, Selasa (26/4/2022).

Baca juga: Maroko, Mesir dan Tunisia Terancam Krisis Pangan Imbas Perang di Ukraina

Ia menegaskan, hubungan bilateral Indonesia-Tunisia sudah berusia 62 tahun, sejak kunjungan Sukarno ke Tunisia pada tahun 1960. 

"Presiden Kais Said menyampaikan betapa kokohnya hubungan Indonesia-Tunisia dari dulu hingga sekarang. Bahkan dalam perdagangan terus mengalami pertumbuhan", ujar Dubes RI.

Secara khusus Presiden Kais Said menggarisbawahi kemajuan Indonesia yang sangat spektakuler.

 

Baca juga: Momen Dubes RI untuk Tunisia Berikan Sambutan di Festival Internasional Tradisi Berber

Gotong-royong dan kebudayaan menjadi pilar kemajuan Indonesia. 

"Saya terharu, ketika Presiden Kais Said mengapresiasi kemajuan Indonesia, karena solidaritas dan gotong-royong warga bangsa. Di samping kebudayaan Indonesia yang sangat kokoh tertanam dalam sanubari warga", ujar Dubes RI lulusan Universitas al-Azhar, Kairo, Mesir.

Baca juga: Dubes Zuhairi Bangga, Mahasiswa Asal Indonesia Lulus Cumlaude dari Universitas Zaitunah di Tunisia

Saat ini KBRI Tunis sedang menyelesaikan kesepakatan perdagangan, Prefential Trade Agreement (PTA), kerjasama di bidang pertahanan, penanggulangan terorisme, meningkatkan volume perdagangan, kerjasama pemberdayaan perempuan dan moderasi beragama, serta diplomasi kebudayaan melalui pengenalan musik, film, tarian, dan pencak silat, serta penerjemahan buku-buku ulama Indonesia ke dalam bahasa Arab.

Sebelumnya, di media-media arus utama dan media sosial Tunisia ramai perihal aktivitas Duta Besar RI bersama Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Tunisia yang membersihkan makam ulama terkemuka Tunisia, Syaikh Muhammad Thahir bin 'Asyur. Hal tersebut juga mendapat perhatian Presiden Tunisia. 

"Saya kaget ketika Presiden Kais Said juga mengapresiasi aktivitas saya bersama PCINU Tunisia yang memuliakan ulama terdepan Tunisia, Syaikh Muhammad Thahir bin 'Asyur. Saya sampaikan, bahwa Syaikh Muhammad Thahir bin 'Asyur salah satu rujukan ulama Indonesia di bidang tafsir, fikih, dan sosial keagamaan. Jasanya sangat besar bagi moderasi beragama di Tanah Air", pungkasnya.(*)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini