TRIBUNNEWS.COM - Jerman telah mengumumkan pengiriman pertama senjata berat ke Ukraina untuk membantu Kyiv melawan serangan Rusia.
Pada Selasa (26/4/2022), Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht mengatakan bahwa pemerintah, yang juga berlomba untuk mengurangi ketergantungannya pada energi impor Rusia, telah menyetujui pengiriman tank Gepard yang dilengkapi senjata anti-pesawat.
Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Lloyd Austin mengatakan dia menyambut baik keputusan Jerman untuk mengirim tank.
“Sistem itu akan memberikan kemampuan nyata bagi Ukraina,” kata Austin, dikutip dari Al Jazeera.
Hal itu disampaikan oleh Austin setelah pembicaraan dengan Lambrecht dan puluhan rekan mereka di Pangkalan Udara Ramstein AS di Jerman barat
Baca juga: Kyiv Robohkan Monumen Era Soviet yang Jadi Lambang Persahabatan Rusia-Ukraina
Baca juga: Peringatan Rusia pada Dunia agar Tak Remehkan Risiko Perang Nuklir: Bahayanya Serius, Nyata
Kritikus, termasuk duta besar Ukraina untuk Jerman, menyebut Berlin dapat memberikan senjata berat ke Ukraina dan langkah-langkah lain yang dapat membantu Kyiv mengusir pasukan Rusia, seperti embargo impor energi Rusia.
Mereka mengatakan Berlin tidak menunjukkan kepemimpinan yang diharapkan dari kekuatan besar dan bahwa keragu-raguannya di tengah kekhawatiran tentang efek ekonomi di Jerman dari pembatasan pasokan gas Rusia menelan korban jiwa Ukraina.
Kanselir Olaf Scholz telah membalas bahwa angkatan bersenjata, Bundeswehr, sudah mencapai batas dari apa yang dapat mereka simpan.
Sementara persenjataan yang dapat disediakan oleh industri kekurangan amunisi dan perlu ditingkatkan.
Pengumuman pengiriman Gepard datang setelah laporan pada hari Senin, perusahaan pertahanan Rheinmetall telah meminta persetujuan pemerintah untuk pengiriman 100 kendaraan tempur infanteri tua Marder dan 88 tank Leopard 1A5 tua ke Ukraina.
Rusia telah menggambarkan tindakannya di Ukraina, yang sekarang memasuki bulan ketiga, sebagai "operasi militer khusus" yang bertujuan untuk menurunkan kemampuan militer tetangga selatannya dan membasmi apa yang disebutnya nasionalis berbahaya.
Pasukan Ukraina telah meningkatkan perlawanan keras dan Barat telah memberlakukan sanksi ekonomi besar-besaran terhadap Rusia dalam upaya untuk memaksanya menarik pasukannya.
AS Kirim Artileri ke Ukraina
Amerika Serikat mengirim artileri ke Ukraina bertujuan untuk menurunkan kekuatan Rusia, tidak hanya di medan perang langsung tetapi dalam jangka panjang.