News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Wabah Hepatitis Global yang Menginfeksi Anak-anak Kini Sampai ke Jepang dan Kanada

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ILUSTRASI hepatitis pada anak. Penyakit liver misterius yang telah menginfeksi anak-anak di sejumlah negara di dunia kini telah mencapai Asia, dengan satu kasus dilaporkan di Jepang

Sementara itu kasus di Inggris pertama tercatat pada bulan Januari.

Pada hari Sabtu (23/4/2022), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan setidaknya satu kematian telah dilaporkan sehubungan dengan wabah tersebut.

Baca juga: Lebih Berbahaya Mana, Penyakit Hepatitis A, B, dan C? Perhatikan Gejalanya

Baca juga: WHO: Inggris dan Eropa Kini Waspadai Penyakit Hepatitis Akut yang Menyerang Anak Dibawah 10 tahun

Badan kesehatan PBB mengatakan kasus-kasus itu dilaporkan terjadi pada anak-anak berusia antara satu bulan hingga 16 tahun.

WHO tidak mengatakan di negara mana kematian itu terjadi.

Hepatitis biasanya disebabkan oleh salah satu dari beberapa virus hepatitis menular, tetapi virus itu belum ditemukan pada anak-anak yang terinfeksi.

Sakit kuning, diare dan sakit perut adalah beberapa gejala yang dilaporkan.

ILUSTRASI hepatitis pada anak (via Metro UK)

Satu teori yang sedang diselidiki oleh Badan Keamanan Kesehatan Inggris adalah bahwa kurangnya paparan adenovirus umum - yang biasanya menyebabkan sakit perut dan pilek - selama pandemi virus corona yang telah menyebabkan penyakit yang lebih parah di antara anak-anak.

Dari 53 kasus yang diuji di Inggris, 40 (75%) menunjukkan tanda-tanda infeksi adenovirus.

Baca juga: Mengenal Hepatitis C yang Jadi Momok Masyarakat Asia Tenggara dan Cara Penularannya

Direktur Kesehatan Masyarakat Skotlandia, Jim McMenamin, mengatakan kepada Reuters bahwa pekerjaan sedang dilakukan untuk memahami apakah adenovirus telah bermutasi menyebabkan penyakit yang lebih parah, atau apakah virus itu dapat menyebabkan masalah "bersamaan" dengan virus lain, termasuk kemungkinan Sars-CoV-2, virus penyebab Covid-19.

Pejabat Inggris mengatakan "tidak ada hubungan" antara kasus hepatitis akut dan vaksin Covid-19.

Sebab, tidak ada anak yang terkena hepatitis itu yang menerima suntikan vaksin.

Andrea Ammon, direktur di Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa di Stockholm, mengatakan:

"Sejauh ini tidak ada hubungan antara kasus satu dengan lainnya dan tidak ada hubungan dengan perjalanan."

Penyakit itu muncul pada anak-anak yang sebelumnya sehat, kata Ammon.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini